JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan rangkaian kunjungan luar negeri yang menyoroti kerja sama strategis Indonesia dengan Pakistan dan Rusia.
Setelah meninjau langsung wilayah terdampak bencana di Aceh, Presiden mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat dini hari, 12 Desember 2025.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa perjalanan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat hubungan bilateral serta mendorong kerja sama dalam berbagai sektor penting.
“Hari ini Bapak Presiden telah selesai melaksanakan kunjungan di Pakistan dan Rusia. Di Islamabad, Bapak Presiden dijemput langsung oleh Presiden dan Perdana Menteri Pakistan,” ungkap Teddy.
Kunjungan ini juga menekankan pentingnya hubungan diplomatik yang kuat, sekaligus memberikan dorongan terhadap pembangunan ekonomi dan teknologi di Indonesia melalui kerja sama internasional.
Perjanjian Strategis dengan Pakistan
Di Pakistan, Presiden Prabowo mengikuti beberapa pertemuan penting yang menghasilkan tujuh perjanjian kerja sama strategis. Sektor yang disepakati meliputi kesehatan, pertanian, perdagangan, ekonomi, riset, sains, dan teknologi.
“Ada beberapa perjanjian yang disepakati, tujuh yang ditandatangani, mulai dari bidang kesehatan, pertanian, hingga teknologi,” jelas Teddy.
Fokus utama Presiden adalah meningkatkan jumlah tenaga dokter di Indonesia, yang saat ini mengalami kekurangan sekitar 150.000 dokter umum, spesialis, dan dokter gigi. Untuk itu, rencana pendirian puluhan fakultas kedokteran baru di setiap provinsi telah menjadi prioritas pemerintah.
Pakistan menyatakan dukungannya penuh terhadap inisiatif ini, menandai titik awal kerja sama kesehatan yang strategis antara kedua negara.
Pertemuan Bilateral dengan Rusia
Setelah kunjungan ke Pakistan, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Rusia dan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan selama tiga jam. Fokus pertemuan ini adalah memperkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang pertanian, riset, teknologi, dan transfer ilmu pengetahuan.
Teddy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga membahas beberapa kesepakatan penting yang menjadi perhatian kedua pemimpin.
Rusia menunjukkan minat untuk memperluas kolaborasi dalam pengembangan teknologi, penelitian, dan inovasi, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia. Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pembangunan sektor strategis Indonesia.
Dampak Kunjungan terhadap Program Nasional
Kunjungan Presiden ke Pakistan dan Rusia diharapkan membawa manfaat langsung bagi pembangunan nasional, khususnya dalam sektor kesehatan dan teknologi. Dengan dukungan dari kedua negara, rencana pemerintah memperbanyak fakultas kedokteran di setiap provinsi menjadi lebih realistis.
Selain itu, transfer teknologi dari Rusia juga diharapkan memperkuat kapasitas riset dan inovasi dalam negeri, termasuk pengembangan pertanian dan industri berbasis sains.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar diplomasi simbolis, melainkan langkah strategis untuk mempercepat pencapaian target pembangunan nasional.
Selain kerja sama bilateral, perjalanan ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global, terutama dalam konteks investasi, pendidikan, dan teknologi.
Rencana Lanjutan dan Kunjungan Domestik
Usai menyelesaikan kunjungan internasional, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Indonesia dengan penerbangan sekitar 13 jam. Setibanya di tanah air, Presiden akan langsung melanjutkan kunjungan kerja ke Aceh untuk ketiga kalinya, serta ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Seskab Teddy menyampaikan bahwa kunjungan domestik ini tetap menjadi prioritas karena pemerintah terus memantau pemulihan daerah terdampak bencana.
Kombinasi kunjungan luar negeri dan domestik ini diharapkan dapat menyinergikan upaya diplomasi internasional dengan pembangunan nasional, khususnya percepatan pemulihan ekonomi dan layanan publik bagi masyarakat terdampak bencana.