Presiden Prabowo Acungkan Jempol untuk Gubernur Mualem Aceh Tamiang

Sabtu, 13 Desember 2025 | 09:10:13 WIB
Presiden Prabowo Acungkan Jempol untuk Gubernur Mualem Aceh Tamiang

JAKARTA - Kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Posko Pengungsian Jembatan Aceh Tamiang, Aceh menjadi momen yang penuh makna.

Di tengah hiruk-pikuk warga yang berebut ingin berjabat tangan, sebuah isyarat sederhana namun sarat pesan muncul: jempol yang diacungkan Prabowo kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang lebih dikenal Mualem.

Momen itu terjadi saat Prabowo berdiri di atas rooftop mobil Maung, terus menyapa warga yang berkerumun. Di tengah keramaian, pandangan presiden tertuju pada Mualem yang berdiri tak jauh dari kerumunan, di samping mobil. 

Dengan tegas, hangat, dan penuh penghargaan, Prabowo mengangkat jempolnya untuk Mualem. Gerakan singkat ini menyampaikan pesan kuat penghormatan seorang presiden kepada pemimpin daerah yang bekerja di garis depan bersama rakyatnya. Saat pemimpin saling menghormati, rakyat-lah yang merasakan manfaatnya.

Hubungan Prabowo dan Mualem yang Unik

Hubungan antara Prabowo dan Mualem sering digambarkan unik. Mereka pernah berhadapan di masa lalu, namun kini jarak itu telah hilang. Kedua pemimpin ini fokus pada pengabdian bagi rakyat dan bangsa Indonesia. 

Saat krisis melanda Aceh Tamiang, Prabowo dan Mualem hadir sebagai pemimpin yang memikul beban bersama, menyelamatkan masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.

Sejak awal bencana, Mualem turun langsung ke lapangan, mengawasi distribusi bantuan dari pemerintah pusat. Ia memastikan setiap warga menerima bantuan tanpa terkecuali. Posko pengungsian tidak pernah ditinggalkannya. Ia berdiri bersama rakyatnya, menghadapi kondisi basah, kotor, dan melelahkan. Kepedulian nyata ini kemudian mendapatkan pengakuan dari presiden.

Pengakuan Melalui Jempol Presiden

Jempol yang diacungkan Prabowo bukan sekadar simbol, tetapi bentuk penghargaan atas kerja nyata Mualem untuk Aceh. Kehadiran gubernur di lapangan menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dekat dengan rakyat sangat penting, terutama di masa bencana. Gestur sederhana ini menjadi simbol penghormatan atas dedikasi yang telah terbukti nyata.

Selain Mualem, banyak pihak turun tangan dalam penanganan bencana di Sumatera. TNI, Polri, relawan, pemerintah daerah, kementerian, dan berbagai organisasi kemanusiaan bekerja sama mempercepat pemulihan. Semua elemen bersinergi agar dampak bencana dapat diatasi secepat mungkin.

Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat provinsi, pemerintah kabupaten, dan semua pihak yang telah bekerja keras. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang terus berlanjut agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal. 

"Kita berusaha, kita tahu di lapangan sangat sulit, jadi kita atasi bersama. Mudah-mudahan masyarakat bisa cepat pulih," ujarnya.

Komitmen Pemerintah dalam Pemulihan Pasca Bencana

Pemerintah, lanjut Prabowo, berkomitmen penuh dalam memulihkan kehidupan masyarakat pascabencana. Ia menegaskan akan sekuat tenaga mengatasi semua rintangan agar masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan normal. 

"Saya minta maaf kalau masih ada yang belum tertangani. Kita sedang bekerja keras," tambahnya.

Momen jempol untuk Mualem menjadi simbol kolaborasi, penghormatan, dan kerja nyata antara pemimpin nasional dan daerah. Simbol ini sekaligus menyampaikan pesan penting: di tengah bencana, kepemimpinan yang hadir langsung di lapangan memberikan rasa aman dan dukungan moral bagi rakyat.

Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah berjalan intensif sejak awal bencana. Semua elemen, mulai dari aparat pemerintah, TNI, Polri, hingga relawan, bahu-membahu memastikan distribusi bantuan tepat sasaran. 

Keberadaan Mualem di lapangan menambah nilai signifikan, karena kepemimpinan yang hadir langsung mampu menenangkan warga yang terdampak.

Selain distribusi bantuan, perhatian Mualem juga terlihat pada koordinasi dengan berbagai instansi. Ia memastikan proses pemulihan infrastruktur, evakuasi warga, dan penyaluran kebutuhan dasar berjalan lancar. Dedikasi ini menunjukkan bahwa peran pemimpin daerah bukan hanya administratif, tetapi juga nyata di lapangan.

Pesan Kepemimpinan dan Kolaborasi

Prabowo menekankan bahwa apresiasi yang diberikan bukan hanya simbol semata, melainkan pengakuan terhadap dedikasi yang telah terbukti. "Kerja nyata seperti ini yang harus diapresiasi. Ketika pemimpin hadir di tengah rakyat, itu memberikan dampak besar," ujarnya.

Kunjungan presiden juga menjadi pengingat bahwa kepemimpinan yang bersatu, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi kunci pemulihan bencana. Kolaborasi ini harus terus dijaga agar masyarakat segera dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan normal.

Momen ini juga memberi pesan bahwa sejarah politik masa lalu tidak menghalangi kerja sama di masa kini. Prabowo dan Mualem, meski pernah berada di posisi berbeda, menunjukkan bahwa kepentingan rakyat dan bangsa di atas segalanya. 

Keakraban dan penghormatan yang terlihat melalui jempol presiden menjadi bukti nyata kolaborasi lintas kepemimpinan.

Kehadiran Prabowo di Aceh Tamiang tidak hanya soal pemeriksaan lapangan dan distribusi bantuan. Lebih dari itu, momen jempol untuk Mualem menjadi simbol kepemimpinan yang bersatu, dedikasi nyata bagi rakyat, dan kerja sama efektif antara pusat dan daerah. 

Warga Aceh yang terdampak bencana merasakan langsung manfaat dari kepemimpinan yang hadir, peduli, dan bekerja keras.

Momen penuh makna itu menegaskan satu hal penting kepemimpinan yang nyata, kolaboratif, dan saling menghormati memberi efek positif bagi masyarakat. 

Jempol sederhana Prabowo kepada Mualem bukan sekadar gestur, tetapi penghargaan yang layak diberikan kepada pemimpin yang mengabdi dengan sepenuh hati.

Terkini