Nindya Karya

Nindya Karya Kerahkan Alat Berat Pulihkan Infrastruktur Korban Banjir Sumatera

Nindya Karya Kerahkan Alat Berat Pulihkan Infrastruktur Korban Banjir Sumatera
Nindya Karya Kerahkan Alat Berat Pulihkan Infrastruktur Korban Banjir Sumatera

JAKARTA - BUMN PT Nindya Karya menindaklanjuti bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera. 

Perusahaan mengerahkan alat berat untuk memulihkan infrastruktur di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Direktur Utama PT Nindya Karya, Firmansyah, menegaskan bahwa pemulihan yang dilakukan perusahaan tidak hanya sebatas membangun kembali jalan dan fasilitas, tetapi juga memulihkan harapan masyarakat terdampak. 

“Bagi kami, pemulihan bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga memulihkan kembali harapan,” ujarnya.

Prioritas Nindya Karya di lapangan adalah membuka akses jalan yang tertutup akibat longsor dan banjir bandang. Upaya ini sangat krusial untuk memulihkan mobilitas warga sekaligus memperlancar distribusi logistik dan bantuan. 

Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya di Aceh, serta Kabupaten Tapanuli Selatan di Sumatera Utara, menjadi fokus utama operasi pembukaan akses jalan.

Pembukaan Akses Jalan dan Pembersihan Material Lumpur

Selain membuka akses jalan, Nindya Karya juga melakukan pembersihan material lumpur di jalur Sungai Liput–Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan ini penting agar aliran transportasi dan distribusi bantuan logistik dapat berjalan tanpa hambatan. 

Untuk mendukung operasi tersebut, perusahaan mengerahkan sejumlah besar alat berat di berbagai lokasi terdampak bencana.

Data per 11 Desember 2025 menunjukkan, di Aceh telah dikerahkan 2 unit Wheel Loader, 6 unit Dump Truck, 1 unit Excavator, dan 1 unit Backhoe Loader. Di Sumatera Utara, 2 unit Wheel Loader dan 1 unit Dump Truck dioperasikan untuk mempercepat pembersihan dan pembukaan akses. 

Sementara itu, di Sumatera Barat, Nindya Karya menyiapkan 3 unit Excavator, 1 unit Wheel Loader, dan 1 unit Tangki BBM, didukung depo alat berat di Kota Padang.

Pembersihan material lumpur menjadi bagian penting dari pemulihan infrastruktur. Lumpur yang menutupi jalan dan fasilitas publik dapat menghambat mobilitas warga, distribusi logistik, dan evakuasi darurat. 

Oleh karena itu, Nindya Karya menempatkan tenaga, alat, dan strategi yang tepat agar proses pemulihan berjalan cepat dan efektif.

Normalisasi Sungai dan Pembuatan Tanggul

Pemulihan infrastruktur juga mencakup pengerukan sungai untuk normalisasi dan pembuatan tanggul guna mengurangi potensi banjir di masa mendatang. 

Contohnya adalah pembersihan akses dan pembangunan Tanggul Sungai Aek Garoga, serta normalisasi Sungai Aek Garoga di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Selain itu, dilakukan pengalihan akses di Sungai Siasis dan pengerukan saluran resapan di Kabupaten Pidie, Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko genangan serta longsor, sekaligus memperkuat sistem infrastruktur lokal agar lebih tangguh menghadapi bencana serupa di masa depan.

Normalisasi sungai dan pembangunan tanggul bukan hanya membantu jangka pendek, tetapi juga membangun ketahanan infrastruktur jangka panjang. 

Upaya ini menunjukkan bahwa Nindya Karya menekankan keberlanjutan dalam pemulihan, sehingga warga dapat merasa lebih aman dari ancaman bencana di masa depan.

Posko Bantuan dan Dapur Umum untuk Warga

Selain fokus pada pemulihan fisik, Nindya Karya melalui program Nindya Peduli mendirikan Posko Bantuan dan Dapur Umum di sejumlah lokasi terdampak. Di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, didirikan Posko Nindya Peduli dan Dapur Umum untuk menyediakan makanan hangat bagi warga terdampak. 

Posko Logistik juga hadir di Kabupaten Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan non-fisik, termasuk logistik dan sembako, baju layak pakai, serta penyerahan bantuan kasur bagi pengungsi.

Langkah ini menunjukkan bahwa Nindya Karya tidak hanya memulihkan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat. 

Kehadiran dapur umum dan posko bantuan memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama proses pemulihan berlangsung. Program ini menjadi bagian penting dari pendekatan holistik perusahaan dalam menangani bencana.

Pasokan Air Bersih dan Layanan Non-Fisik

Selain penyediaan makanan dan logistik, Nindya Karya juga memasang Toren Air Bersih di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga. Langkah ini untuk memastikan tersedianya sarana air bersih bagi warga terdampak bencana, sehingga kebutuhan hidup dasar tetap terpenuhi.

Firmansyah menegaskan, melalui penyaluran bantuan sembako, pelayanan di posko dan dapur umum, serta kerja nyata di lapangan, Nindya Karya berupaya memastikan setiap bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan. 

Bantuan non-fisik ini menjadi bagian penting dari upaya pemulihan secara menyeluruh, baik fisik maupun sosial.

Komitmen Berkelanjutan PT Nindya Karya

Hingga saat ini, Tim Nindya Karya terus melaksanakan misi kemanusiaan di lokasi terdampak. Kerja nyata ini mencakup koordinasi dengan aparat setempat, posko pengungsian, serta berbagai lembaga terkait untuk memastikan bantuan dapat disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.

Kegiatan perusahaan ini menunjukkan komitmen Nindya Karya untuk hadir di tengah masyarakat ketika bencana terjadi. Tidak hanya membangun kembali infrastruktur, perusahaan juga menekankan pemulihan sosial, kesehatan, dan kesejahteraan warga terdampak. 

Sinergi antara peralatan, tenaga ahli, dan dukungan logistik menjadi kunci keberhasilan pemulihan di tiga provinsi tersebut.

Dampak Positif bagi Masyarakat Terdampak Bencana

Kehadiran Nindya Karya di lapangan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Jalan yang kembali terbuka mempermudah mobilitas warga dan distribusi logistik, sementara normalisasi sungai dan pembuatan tanggul mengurangi risiko banjir di masa depan. 

Posko bantuan dan dapur umum memastikan warga tetap mendapatkan makanan dan layanan dasar, sementara pasokan air bersih memenuhi kebutuhan hidup penting lainnya.

Program Nindya Peduli juga membantu anak-anak dan keluarga yang terdampak bencana untuk pulih secara sosial dan psikologis. Aktivitas yang dilakukan di posko menciptakan suasana aman dan nyaman bagi pengungsi, sehingga proses pemulihan mental juga berjalan bersamaan dengan pemulihan infrastruktur fisik.

Infrastruktur dan Harapan Pulih Bersama

Upaya pemulihan yang dilakukan Nindya Karya tidak hanya mencakup fisik infrastruktur, tetapi juga melibatkan pemulihan sosial dan kesejahteraan warga. 

Dengan mengerahkan alat berat, membangun tanggul, normalisasi sungai, mendirikan posko bantuan, dapur umum, dan memasang sarana air bersih, Nindya Karya memastikan proses pemulihan berjalan secara menyeluruh.

Firmansyah menekankan bahwa setiap langkah yang dilakukan di lapangan bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi masyarakat terdampak bencana. 

Kerja nyata ini menjadi bukti bahwa perusahaan dapat hadir sebagai mitra pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur dan sosial di Sumatera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index