Rumah

Program FLPP Membuka Kesempatan MBR Miliki Rumah Dengan Cicilan Terjangkau

Program FLPP Membuka Kesempatan MBR Miliki Rumah Dengan Cicilan Terjangkau
Program FLPP Membuka Kesempatan MBR Miliki Rumah Dengan Cicilan Terjangkau

JAKARTA - Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan salah satu program pemerintah yang dirancang untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar memiliki rumah layak huni. 

Program ini memberikan kemudahan berupa cicilan yang terjangkau dan bunga flat, bahkan memungkinkan tenor pembayaran hingga 20 tahun.

Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Sid Herdi Kusuma, menyatakan bahwa rata-rata cicilan rumah subsidi berada di angka sekitar Rp1,2 juta per bulan untuk tenor 20 tahun. 

"Namun rata-rata di sekitar Rp1,2 juta per bulan dengan tenor 20 tahun dan tenor paling panjang untuk membeli rumah subsidi yaitu 20 tahun," kata Sid.

Lebih lanjut, simulasi cicilan rumah subsidi disesuaikan dengan zona wilayah rumah yang dibeli oleh MBR. Hal ini penting agar masyarakat dapat merencanakan kemampuan finansial mereka sebelum mengajukan KPR FLPP.

Harga Rumah Subsidi Berdasarkan Kepmen PUPR

Harga rumah subsidi di Indonesia diatur melalui Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 689/KPTS/M/2023. Kepmen ini menetapkan harga jual maksimal rumah subsidi untuk tahun 2023 dan 2024. 

Jika pada tahun berikutnya belum ada aturan terbaru, harga jual rumah subsidi tetap mengacu pada ketentuan tahun 2024.

Daftar harga maksimal rumah subsidi di seluruh wilayah Indonesia tahun 2025 sebagai berikut:

Jawa (kecuali Jabodetabek) dan Sumatera (kecuali Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai) Rp166.000.000

Kalimantan (kecuali Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu) Rp182.000.000

Sulawesi, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai, dan Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Anambas) Rp173.000.000

Maluku, Maluku Utara, Bali dan Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kepulauan Anambas, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Mahakam Ulu Rp185.000.000

Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Selatan Rp240.000.000

Harga-harga ini menunjukkan upaya pemerintah menjaga keterjangkauan rumah bagi MBR sekaligus menyesuaikan dengan kondisi regional dan biaya pembangunan lokal.

Simulasi Cicilan Rumah Subsidi

BP Tapera menyediakan simulasi cicilan untuk membantu masyarakat memahami beban pembayaran per bulan. Berikut contoh simulasi cicilan KPR Sejahtera FLPP:

Zona 1: DP 1%, tenor 20 tahun Rp1.084.571,26 per bulan; tenor 15 tahun Rp1.299.590,25; tenor 10 tahun Rp1.743.080,68

Zona 2: DP 1%, tenor 20 tahun Rp1.189.108,25; tenor 15 tahun Rp1.424.851,96; tenor 10 tahun Rp1.911.088,45

Zona 3: DP 1%, tenor 20 tahun Rp1.130.306,19; tenor 15 tahun Rp1.354.392,24; tenor 10 tahun Rp1.816.584,08

Simulasi ini menunjukkan bagaimana panjang tenor dapat memengaruhi besaran cicilan bulanan. Tenor lebih panjang menghasilkan cicilan lebih ringan, sementara tenor lebih pendek meningkatkan beban bulanan. Hal ini memungkinkan MBR memilih skema yang paling sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

Simulasi Cicilan Per Zona Wilayah

Selain simulasi umum, cicilan rumah subsidi juga dibedakan berdasarkan zona wilayah. Berikut rincian simulasi per zona:

Zona 4: Harga rumah Rp185.000.000, DP 1%, cicilan 20 tahun Rp1.200.000, 15 tahun Rp1.440.000, 10 tahun Rp1.940.000

Zona 5: Harga rumah Rp240.000.000, DP 1%, cicilan 20 tahun Rp1.560.000, 15 tahun Rp1.870.000, 10 tahun Rp2.520.000

Zona 4 mencakup Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek, dan beberapa kabupaten khusus. Zona 5 mencakup Papua dan Papua Barat. Perbedaan cicilan ini menyesuaikan harga rumah dan kondisi wilayah, sekaligus menjaga kemampuan MBR untuk tetap dapat membeli rumah.

Dengan adanya simulasi ini, calon pembeli rumah subsidi dapat merencanakan pembayaran cicilan secara lebih matang, terutama jika memilih tenor panjang 20 tahun agar beban bulanan tetap terjangkau.

Manfaat dan Strategi Kepemilikan Rumah Subsidi

Program FLPP memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah tetap memiliki rumah dengan cara cicilan ringan dan tenor panjang. Dengan bunga flat dan simulasi cicilan yang jelas, MBR dapat menghitung kebutuhan keuangan mereka tanpa risiko bunga berubah-ubah.

Tenor hingga 20 tahun menjadi strategi penting bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah tetapi memiliki penghasilan terbatas. Cicilan bulanan sekitar Rp1,2 juta memungkinkan masyarakat membayar rumah secara stabil tanpa mengganggu kebutuhan lain.

Selain itu, harga maksimal rumah subsidi yang berbeda per wilayah membuat pemerintah mampu menyesuaikan kebijakan dengan kondisi lokal. 

Zona Papua misalnya, memiliki harga rumah lebih tinggi karena biaya pembangunan yang juga lebih tinggi. Dengan kombinasi DP rendah, tenor panjang, dan bunga flat, program ini menjadi salah satu solusi kepemilikan rumah yang inklusif bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, FLPP membuka peluang bagi MBR untuk memiliki rumah layak huni dengan skema cicilan terjangkau, bunga tetap, dan perencanaan keuangan yang transparan. Program ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui kepemilikan rumah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index