JAKARTA - Bandung bukan hanya terkenal dengan udara sejuk dan panorama alam yang memesona, tetapi juga menjadi surga kuliner bagi para pecinta makanan berkuah.
Salah satu hidangan yang selalu dicari adalah cuanki, kuliner khas Bandung yang menawarkan rasa gurih lembut, isian beragam, dan aroma kaldu yang menggoda. Terutama bagi wisatawan yang baru tiba di Stasiun Bandung, cuanki menjadi pilihan sempurna untuk menghangatkan tubuh setelah perjalanan jauh.
Keunikan cuanki bukan hanya terletak pada rasa, tetapi juga pada pengalaman menyantapnya. Dari warung kaki lima hingga kedai legendaris, setiap penjual berlomba menyajikan kuah gurih dan bahan segar seperti tahu, siomay, bakso, dan batagor.
Suasana di sekitar stasiun selalu ramai, menjadi saksi interaksi antara pelancong, pekerja, dan warga lokal yang ingin menikmati kelezatan sederhana tapi autentik ini.
1. Cuanki Serayu: Legenda Kuliner Bandung
Cuanki Serayu telah menjadi ikon kuliner sejak tahun 1990. Kedai sederhana di tepian Jalan Serayu ini selalu dipenuhi pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan. Satu porsi cuanki di sini terdiri dari tahu goreng, tahu putih, siomay, bakso, dan batagor yang dicampur dalam kuah kaldu bening berbasis rebusan tulang ikan segar.
Rasa kuah yang gurih lembut dan aroma ikan yang khas menjadikan pengalaman bersantap semakin istimewa. Tekstur isian yang besar dan padat membuat seporsi cuanki terasa mengenyangkan, sementara batagor renyah sebagai pelengkap menambah dimensi rasa.
Banyak pengunjung rela antre panjang hanya untuk menikmati sajian ini, terutama saat jam makan siang. Cuanki Serayu bukan sekadar makanan, tetapi simbol kelezatan kuliner legendaris Bandung.
2. Cuanki JPK: Rasa Autentik dengan Harga Bersahabat
Terletak di depan Gedung Indonesia Menggugat, Cuanki JPK menawarkan pengalaman kuliner klasik dengan harga terjangkau. Warung sederhana ini selalu ramai, membuktikan bahwa rasa autentik tetap menjadi magnet utama. Seporsi cuanki di Cuanki JPK terdiri atas bakso lembut, tahu gurih, dan siomay khas Bandung dalam kuah kaldu bening panas.
Setiap sendokan menghadirkan sensasi hangat yang cocok dinikmati saat udara Bandung sedang sejuk. Cuanki JPK menjadi favorit para penggemar kuliner tradisional yang ingin menikmati cita rasa asli tanpa menguras dompet. Kesederhanaan tempat justru menambah kenyamanan, sehingga pelanggan bisa fokus menikmati rasa yang kaya dan autentik.
3. Cuanki Otten: Porsi Melimpah untuk Pecinta Kuah
Bagi pecinta kuah dengan porsi besar, Cuanki Otten menjadi destinasi wajib. Kedai ini telah lama dikenal sebagai salah satu tempat terbaik menikmati cuanki dengan sajian melimpah.
Seporsi cuanki berisi siomay kenyal, tahu lembut, tahu goreng, serta bakso sapi padat rasa. Bakso jumbo berisi daging menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin pengalaman makan lebih memuaskan.
Selain menyajikan menu untuk santap di tempat, Cuanki Otten juga menyediakan versi beku atau frozen cuanki yang bisa dibawa pulang, menjaga kepraktisan tanpa mengorbankan rasa. Pilihan tambahan seperti cilok goreng berbumbu kacang memberi variasi bagi pengunjung yang ingin mencoba cita rasa jajanan Bandung lainnya.
4. Tjuankie Stasion: Klasik Bertemu Modern
Hanya beberapa langkah dari Stasiun Bandung, Tjuankie Stasion menyajikan nuansa klasik yang dipadu dengan konsep minimalis modern. Interiornya menampilkan ornamen vintage dan kursi kayu, menciptakan atmosfer nyaman bagi pengunjung.
Menu andalannya adalah bakso cuanki dengan kuah kaldu sapi kental, dimasak dari tulang dan daging selama berjam-jam.
Keunikan cuanki di sini adalah tambahan potongan tetelan yang memberi sensasi rasa lebih kaya, mirip dengan cita rasa mie kocok khas Sunda. Tjuankie Stasion menawarkan tiga varian menu: Cuanki Spesial Stasion (SS) berisi tetelan lengkap, Cuanki Polos tanpa tambahan daging, dan Cuanki SS setengah porsi untuk mereka yang ingin menikmati sajian ringan.
5. Cuanki Pusdai: Hangat di Tengah Malam Bandung
Di sekitar Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, aroma kaldu hangat dari pedagang cuanki menyambut pengunjung malam hari. Cuanki Pusdai menjadi rekomendasi ideal bagi penikmat kuliner malam karena pedagang biasanya beroperasi hingga pukul tiga dini hari.
Seporsi cuanki di sini terdiri atas tahu kukus, bakso kecil, dan gorengan renyah dalam kuah kaldu bening. Beberapa pelanggan menambahkan mie instan agar lebih mengenyangkan, atau mencoba varian mie instan goreng sebagai pelengkap unik. Kesederhanaan sajian berpadu dengan kuah hangat menghadirkan pengalaman kuliner autentik yang sulit dilupakan.
6. Cuanki Endos: Ragam Varian untuk Setiap Selera
Cuanki Endos menghadirkan dua varian utama: Cuanki Endos 1 berisi bakso kasar, tahu putih lembut, tahu goreng, siomay padat, dan pangsit gurih. Cuanki Endos 2 menambahkan bakso halus, sehingga rasa lebih kaya dan tekstur lebih lembut. Kuah kaldunya dimasak dari rebusan tulang ayam segar, menghadirkan aroma dan cita rasa alami yang memikat.
Pelanggan juga bisa menambahkan topping ceker atau tulang muda. Sajian ini paling nikmat disantap saat udara dingin Bandung, memberi sensasi hangat yang menenangkan tubuh sambil memanjakan lidah. Cuanki Endos dianggap salah satu perwakilan terbaik cuanki dalam menjaga keaslian rasa khas Bandung.
Menikmati Cuanki Sebagai Bagian Budaya Lokal
Menjelajahi enam rekomendasi tempat makan cuanki di sekitar Stasiun Bandung bukan hanya soal bersantap. Setiap kedai memiliki cerita panjang, dari sejarah berdirinya hingga resep yang diturunkan dari generasi ke generasi. Aroma kuah, tekstur isian, dan cara penyajian semuanya menjadi bagian dari identitas kuliner Bandung yang autentik.
Cuanki tetap relevan di tengah modernisasi kuliner, bahkan menjadi daya tarik wisata kuliner yang mengedukasi pengunjung tentang tradisi lokal. Menyantap cuanki di tempat-tempat ini bukan sekadar makan, tetapi pengalaman meresapi budaya kuliner Bandung yang kaya dan beragam.
