JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali menunjukkan fluktuasi pada Minggu, 9 November 2025.
Fluktuasi ini berdampak langsung pada pengeluaran harian masyarakat, sehingga penting bagi warga untuk selalu memperbarui informasi harga bahan pokok. Data harga sembako hari ini diperoleh dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur.
Sembako, yang merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok, terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, daging sapi, daging ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, garam, serta gas elpiji atau minyak tanah.
Selain itu, cabai menjadi komoditas tambahan yang sangat penting karena penggunaannya yang luas di dapur masyarakat.
Daftar Harga Sembako 9 November 2025
Berikut rincian harga sembako di Jawa Timur per pukul 08.34 WIB:
Beras Premium: Rp 14.927/kg
Beras Medium: Rp 12.711/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.394/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.690/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.066/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.111/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.663/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.764/kg
Daging Ayam Ras: Rp 33.692/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 66.583/kg
Telur Ayam Ras: Rp 28.807/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 47.145/kg
Susu Kental Manis Bendera (370 gr/kl): Rp 12.438
Susu Kental Manis Indomilk (370 gr/kl): Rp 12.572
Susu Bubuk Bendera (400 gr/dos): Rp 41.194
Susu Bubuk Indomilk (400 gr/dos): Rp 41.138
Garam Bata: Rp 2.236/buah
Garam Halus: Rp 9.302/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 50.512/kg
Cabai Merah Besar: Rp 54.424/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 23.007/kg
Bawang Merah: Rp 36.995/kg
Bawang Putih: Rp 30.009/kg
Gas Elpiji: Rp 20.194/tabung
Beberapa komoditas mengalami kenaikan, terutama cabai. Cabai merah keriting naik 1.723 rupiah atau 3,53 persen, dan cabai merah besar naik 1.419 rupiah atau 2,68 persen. Sementara itu, cabai rawit merah turun tipis 55 rupiah atau 0,24 persen. Daging ayam kampung juga mengalami penurunan 2,44 persen atau 1.662 rupiah.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun kebijakan pemerintah.
Permintaan dan Penawaran
Jika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah dan permintaan rendah, harga bisa turun.
Cuaca dan Bencana Alam
Produksi pertanian sangat bergantung pada cuaca. Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat menyebabkan kekurangan pasokan, sehingga harga meningkat.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan impor, subsidi, pajak, atau regulasi lainnya memengaruhi harga. Misalnya, pembatasan impor atau perubahan tarif pajak dapat memicu kenaikan harga sembako.
Biaya Produksi dan Transportasi
Kenaikan biaya pupuk, bahan bakar, upah pekerja, atau biaya transportasi akan meningkatkan harga pokok produksi dan berdampak pada harga akhir sembako.
Fluktuasi Nilai Tukar
Untuk komoditas yang diimpor, depresiasi mata uang lokal akan membuat harga barang impor lebih mahal, sehingga harga sembako ikut terdorong naik.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi
Inflasi tinggi cenderung meningkatkan biaya barang dan jasa, termasuk sembako. Ketidakstabilan ekonomi dapat memperburuk fluktuasi harga.
Masalah Distribusi
Kemacetan, pemogokan, atau gangguan logistik lainnya bisa menunda pengiriman barang, mengurangi pasokan, dan menyebabkan harga naik.
Pentingnya Memantau Harga Sembako
Masyarakat di Jawa Timur dianjurkan untuk selalu memperbarui informasi harga sembako karena pergerakannya yang dinamis. Pengetahuan harga terbaru membantu keluarga mengatur pengeluaran dan mengantisipasi kenaikan harga yang mendadak.
Harga yang tercantum di atas merupakan rata-rata di wilayah Jawa Timur, sehingga bisa berbeda di setiap pasar atau kabupaten. Pemantauan harga secara rutin juga membantu pemerintah dan pedagang menyesuaikan kebijakan distribusi dan stok, sehingga stabilitas pasar dapat terjaga.
Fluktuasi harga sembako merupakan hal yang wajar karena dipengaruhi banyak faktor. Dari biaya produksi, cuaca, kebijakan pemerintah, hingga inflasi dan distribusi, semua berperan menentukan harga akhir.
Kenaikan harga cabai dan beberapa komoditas lainnya menunjukkan tren yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pelaku usaha.
Dengan pemantauan harga yang tepat, diharapkan masyarakat dapat mengatur anggaran belanja lebih efektif, sementara pemerintah dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga sembako.