JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menegaskan keseriusannya menghadirkan mobil listrik ramah kantong untuk pasar domestik.
Produk yang sedang digodok, Daihatsu Ayla EV, ditujukan khusus bagi konsumen pemula atau first car buyer, segmen yang selama ini menjadi fokus utama penjualan Daihatsu di Indonesia.Meski waktu peluncuran resmi belum ditentukan, ADM menyatakan terus menggali kebutuhan calon pengguna agar kendaraan ini benar-benar sesuai dengan harapan pasar.
Marketing Director & Corporate Communication Director ADM, Sri Agung Handayani, mengungkapkan, “Kalau Ayla listrik, tunggu saja ya. Daihatsu ingin berperan dalam menaikkan kontribusi motorisasi di Indonesia, khususnya pada segmen first car buyer.”
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Daihatsu serius menyiapkan Ayla EV sebagai kendaraan listrik pertama yang terjangkau untuk masyarakat luas.
Dalam upaya memahami ekspektasi konsumen, ADM melakukan survei terhadap 1.000 responden yang terbagi antara 500 pengguna mobil saat ini dan 500 calon pembeli potensial. Hasil survei menunjukkan bahwa meski antusiasme terhadap mobil listrik cukup tinggi, kekhawatiran masih menghantui sebagian calon pembeli pertama.
Beberapa kekhawatiran tersebut terkait dengan konsumsi listrik kendaraan, risiko saat perjalanan di jalan, hingga kemampuan calon pembeli dalam memenuhi cicilan.
“Jadi bukan hanya daya beli, tapi juga daya bayar yang harus diperhatikan,” jelas Agung. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski minat ada, pembeli pertama tetap mengutamakan rasa aman dan kepastian finansial sebelum memutuskan membeli mobil listrik.
Menanggapi hal tersebut, Agung menekankan bahwa Daihatsu tidak sekadar mengikuti tren mobil listrik murah, tetapi ingin membangun segmen pembeli pertama yang nyaman dan percaya diri.
“Kita ingin first car buyer mudah membeli kendaraannya dan hidup mereka worry less,” tuturnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa pendekatan Daihatsu lebih dari sekadar menjual kendaraan; perusahaan ingin memastikan pengalaman membeli dan menggunakan mobil listrik pertama bagi masyarakat tetap menyenangkan.
Sinyal kehadiran Daihatsu Ayla EV sebelumnya muncul dalam seremoni pencapaian produksi 9 juta unit kendaraan di pabrik Sunter, Jakarta Utara, pada Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, Ayla EV muncul sebagai teaser sekilas dalam video presentasi sejarah perjalanan Daihatsu di Indonesia sejak 1978. Kehadiran singkat ini membangkitkan rasa penasaran konsumen, sekaligus menegaskan komitmen Daihatsu dalam menghadirkan inovasi kendaraan ramah lingkungan untuk segmen pemula.
Agung menambahkan, proses pengembangan Daihatsu Ayla EV merupakan bagian dari strategi riset dan pengembangan (R&D) yang komprehensif.
“Kita kan sudah terbuka ya. Kita coba-coba digambar. Ini bagian dari langkah komitmen kita. R&D kita merupakan yang terlengkap, terbesar, dan terkomprehensif. Maka kita memulai apapun sebagai proses riset,” ungkapnya saat sesi wawancara.
Penekanan pada R&D ini memperlihatkan bahwa Daihatsu ingin memastikan kendaraan listrik murah ini aman, nyaman, dan sesuai kebutuhan pasar sebelum dilepas ke publik.
Langkah Daihatsu ini juga melanjutkan tradisi inovasi yang sebelumnya terlihat melalui Ayla EV Concept di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Meski saat itu masih berstatus konsep, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa kendaraan konsep yang dipamerkan Daihatsu berpotensi masuk tahap produksi massal, seperti halnya Rocky Hybrid yang kini sudah dijual resmi.
Selain menyiapkan kendaraan, ADM juga fokus pada edukasi dan kesiapan konsumen terkait mobil listrik. Konsumen pertama di segmen ini biasanya masih ragu terhadap infrastruktur pendukung, termasuk ketersediaan stasiun pengisian listrik dan servis kendaraan. Oleh sebab itu, Daihatsu berharap Ayla EV tidak hanya menjadi mobil murah, tetapi juga solusi praktis dan andal untuk pengguna pemula.
Selain itu, Daihatsu menegaskan bahwa kehadiran Ayla EV juga diharapkan mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik nasional, khususnya di segmen entry-level.
Dengan begitu, masyarakat yang sebelumnya menganggap mobil listrik terlalu mahal dapat mulai merasakan manfaat dan kenyamanan kendaraan ramah lingkungan tanpa terbebani biaya tinggi.
Strategi Daihatsu juga mempertimbangkan aspek daya beli konsumen di Indonesia. Dalam survei, sebagian besar calon pembeli pertama menginginkan kendaraan yang tidak hanya terjangkau saat pembelian, tetapi juga hemat dalam biaya operasional. Hal ini sejalan dengan tren global mobil listrik yang menekankan efisiensi energi dan biaya perawatan lebih rendah dibanding mobil konvensional.
Secara keseluruhan, kehadiran Daihatsu Ayla EV menunjukkan tekad perusahaan dalam menghadirkan mobil listrik yang terjangkau bagi pasar domestik, khususnya bagi first car buyer.
Dengan pendekatan riset komprehensif, pengembangan infrastruktur pendukung, serta fokus pada kenyamanan dan keamanan konsumen, Daihatsu berharap Ayla EV dapat menjadi kendaraan andalan yang mempermudah masyarakat memulai perjalanan mereka di era kendaraan ramah lingkungan.
Dengan semua persiapan dan perhatian terhadap kebutuhan konsumen, Daihatsu Ayla EV diyakini menjadi opsi pertama yang menarik bagi masyarakat Indonesia.
Mobil listrik murah ini bukan sekadar tren, tetapi wujud nyata komitmen perusahaan menghadirkan solusi transportasi berkelanjutan yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kemampuan finansial first car buyer.