Gibran Rakabuming

Gibran Rakabuming Tinjau PPI Hamadi Dorong Sektor Perikanan

Gibran Rakabuming Tinjau PPI Hamadi Dorong Sektor Perikanan
Gibran Rakabuming Tinjau PPI Hamadi Dorong Sektor Perikanan

JAKARTA - Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Hamadi, Kota Jayapura, Kamis, 18 September 2025, menjadi sorotan publik dan momentum penting bagi penguatan sektor perikanan di Papua. 

Kegiatan ini tidak sekadar seremonial, melainkan menjadi perhatian serius pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional sekaligus mendorong pengembangan PPI Hamadi menjadi pusat perikanan modern yang efisien dan bernilai tambah tinggi.

Sejak pagi, Wapres Gibran terlihat menyapa nelayan dan pedagang yang telah menunggu kedatangannya. Ia berkeliling lokasi, meninjau proses bongkar muat ikan, serta berdialog dengan masyarakat. 

Kehadirannya diharapkan mampu memberikan dorongan nyata bagi penguatan sektor perikanan Papua, meningkatkan akses pasar, dan memastikan hasil tangkapan nelayan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal, menjelaskan bahwa Papua memiliki potensi hasil laut sekitar 1,3 juta ton per tahun. Dukungan pemerintah pusat melalui kunjungan Wapres menjadi sinyal kuat bahwa PPI Hamadi mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan lebih maksimal.

“Dengan fasilitas yang memadai, PPI Hamadi bisa menjadi pusat aktivitas perikanan modern yang tidak hanya melayani bongkar muat, tetapi juga pengolahan, distribusi, dan transaksi hasil laut,” ujarnya.

Saat ini lahan PPI Hamadi seluas dua hektare. Terbatasnya ruang membuat perluasan pelabuhan untuk menampung kapal besar sulit dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah daerah merencanakan pengembangan secara vertikal. 

Konsep ini mencakup pembangunan unit pengolahan hasil tangkapan di lantai dasar, pasar ikan higienis, dan perkantoran di lantai atas. Dengan cara ini, PPI Hamadi dapat menjadi pusat kegiatan perikanan terpadu yang modern dan terstruktur.

Selain itu, pemerintah daerah berharap adanya pembangunan dermaga baru yang mampu menampung kapal berukuran besar. Dermaga ini diharapkan mempermudah distribusi hasil tangkapan nelayan ke berbagai wilayah, termasuk membuka peluang ekspor. 

Dengan demikian, nelayan tradisional dapat memperoleh kepastian harga yang adil, meningkatkan pendapatan, serta membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar.

Mayoritas nelayan di PPI Hamadi masih bekerja secara tradisional. Dari 1.181 nelayan yang tercatat, sebanyak 256 merupakan Nelayan Asli Papua (OAP). 

Dengan pengembangan fasilitas PPI Hamadi, diharapkan mereka dapat memanfaatkan teknologi modern, memperoleh informasi pasar yang lebih luas, dan mendapatkan pendapatan yang lebih stabil. Transformasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Wapres Gibran tampak antusias meninjau setiap sudut PPI Hamadi. Ia berinteraksi langsung dengan nelayan, mendengarkan cerita dan tantangan mereka, serta memberikan arahan terkait potensi pengembangan fasilitas. Kehadiran Wapres diharapkan memberi motivasi bagi nelayan untuk lebih produktif dan berinovasi dalam memanfaatkan hasil tangkapan mereka.

Pengembangan PPI Hamadi juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Fasilitas modern memungkinkan pembukaan lapangan kerja baru, melibatkan masyarakat lokal dalam pengolahan dan distribusi hasil laut, serta memberikan kesempatan belajar keterampilan baru. 

Dengan begitu, pengembangan perikanan di Papua tidak hanya fokus pada ekonomi, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia setempat.

Langkah pengembangan ini sejalan dengan visi pemerintah Papua dan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan melalui sektor kelautan. Transformasi PPI Hamadi menjadi pusat perikanan modern diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Papua maupun wilayah timur Indonesia yang masih bergantung pada nelayan tradisional dan fasilitas terbatas.

Kunjungan Wapres juga menjadi momen penting untuk koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pertemuan dengan pejabat setempat membahas rencana pembangunan dermaga, fasilitas pengolahan, sistem distribusi, serta strategi peningkatan nilai tambah hasil laut. 

Dukungan pemerintah pusat diharapkan mempercepat realisasi proyek, sehingga sektor perikanan Papua tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan.

Selain aspek ekonomi, interaksi Wapres dengan nelayan memberikan simbol perhatian kepada masyarakat asli Papua. Kehadiran langsung pejabat tertinggi menumbuhkan rasa percaya bahwa pemerintah peduli terhadap kesejahteraan mereka, tidak hanya dari sisi produksi, tetapi juga perlindungan hak dan akses pasar.

Transformasi PPI Hamadi juga memungkinkan peningkatan kualitas produk perikanan Papua. Dengan fasilitas pengolahan modern, produk ikan menjadi lebih higienis, tahan lama, dan memenuhi standar ekspor. Hal ini meningkatkan nilai jual, membuka pasar internasional, serta memperkuat posisi Papua dalam peta perikanan nasional.

Dalam jangka panjang, pemerintah berharap kunjungan ini menjadi pemicu perubahan positif di sektor perikanan. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan fasilitas, serta penguatan kapasitas nelayan akan menciptakan ekosistem perikanan yang lebih sehat, efisien, dan inklusif. 

PPI Hamadi diharapkan menjadi pusat perikanan yang modern, memberi manfaat luas bagi masyarakat, dan memperkuat ekonomi lokal melalui sektor kelautan.

Kesimpulannya, kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke PPI Hamadi merupakan titik awal penguatan sektor perikanan Papua, pengembangan fasilitas modern, serta peningkatan kesejahteraan nelayan tradisional. 

Dengan dukungan pemerintah pusat, pengembangan fasilitas vertikal, dan fokus pada nilai tambah hasil laut, PPI Hamadi diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kelautan Jayapura, membuka peluang baru bagi masyarakat, serta memperkuat posisi Papua dalam peta perikanan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index