Usaha kue kering bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan, terutama saat Lebaran, karena banyak orang yang mencari camilan khas untuk merayakan momen spesial tersebut.
Karena Lebaran selalu identik dengan kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju, menjadikan usaha kue kering sebagai pilihan yang tepat untuk menambah penghasilan. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Tips Memulai Usaha Kue Kering
Jika kamu tertarik memulai usaha di bidang makanan, berikut ini adalah beberapa tips memulai usaha kue kering yang bisa membantu kamu meraih kesuksesan.
1. Tentukan jenis kue kering yang akan dijual
Memulai bisnis kue kering bisa menantang karena banyaknya pesaing yang sudah dikenal di pasar dan menawarkan beragam pilihan kue kering.
Setiap bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran, banyak jenis kue kering yang menjadi favorit, seperti nastar, kastengel, putri salju, sagu keju, choco chips, thumb print, sus kering isi coklat, kue garut, lidah kucing, dan lainnya.
Untuk memulai bisnis kue kering, penting untuk menentukan jenis kue yang akan kamu jual. Hal ini karena harga jual setiap kue berbeda, yang akan mempengaruhi modal yang perlu disiapkan.
2. Eksekusi resep
Berjualan kue kering menjelang Lebaran membutuhkan ketekunan, kreativitas, dan ketelitian.
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah mengikuti resep terbaik dari para ahli kuliner. Misalnya, kamu bisa mencoba resep dari chef terkenal di YouTube seperti Ny Liem Heritage atau Devina Hermawan.
Dengan mengikuti resep andalan mereka, kualitas rasa dan tampilan kue kering kamu pasti akan meningkat dan lebih menarik bagi pembeli.
3. Berikan sampel kepada pembeli
Memberikan sampel atau tester kepada pembeli adalah trik jitu untuk menarik minat mereka. Setelah kue kering siap untuk dijual, kamu bisa memberikan sampel kue lainnya kepada pembeli.
Misalnya, jika seorang pembeli membeli nastar, kamu bisa memberikan sampel kastengel atau kue kering lainnya sebagai tambahan. Dengan cara ini, mereka akan merasa tertarik untuk mencoba varian lain dan meningkatkan peluang penjualan.
4. Desain Kemasan yang Menarik
Dalam mengembangkan bisnis kue kering, tidak hanya rasa dan tampilan yang penting, tetapi juga kemasan yang menarik. Kemasan yang unik dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk kamu.
Saat ini, banyak produsen kue kering yang menggunakan berbagai jenis wadah atau toples, seperti toples 500 gram, kotak sekat nastar, toples persegi panjang, hingga toples kaca. Kamu bisa memilih kemasan yang ekonomis, menambahkan stiker atau logo merek kamu, serta menambahkan kartu ucapan atau elemen lain untuk mempercantik kemasan.
Pastikan juga kue kering tertata rapi dan padat agar tetap aman selama pengiriman, terutama jika kamu menjual secara online dan mengirim ke luar kota.
5. Sertakan Informasi Produk
Menambahkan informasi tentang produk pada kemasan dapat meningkatkan nilai jual kue kering kamu. Informasi yang perlu dicantumkan meliputi komposisi bahan, tanggal kedaluwarsa, dan berat bersih.
Misalnya, jika kamu menjual kue kering berbahan coklat, cantumkan informasi tersebut pada bagian belakang kemasan.
Dengan memberikan informasi yang jelas, kepercayaan pembeli terhadap produk kamu akan semakin meningkat, dan mereka akan merasa lebih aman untuk membeli.
6. Gunakan Berbagai Metode Promosi
Dalam membangun bisnis kue kering, penting untuk memikirkan berbagai metode promosi yang efektif. Berikut beberapa cara promosi yang bisa dicoba untuk pemula:
- Memanfaatkan pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth marketing)
- Membagikan konten melalui WhatsApp Story, Facebook, Reels dan Story Instagram, TikTok, dan lainnya
- Membagikan testimoni pelanggan yang sudah membeli produk kamu
- Menggunakan kata-kata promosi yang menarik dan tidak memaksa
- Memberikan sampel gratis agar calon pembeli dapat mencoba produk terlebih dahulu
- Memanfaatkan relasi seperti grup arisan atau komunitas untuk promosi
- Menjual produk secara online melalui marketplace dan memanfaatkan fitur iklan
7. Tentukan Harga yang Wajar
Menetapkan harga yang wajar sangat penting dalam bisnis kue kering. Cara terbaik untuk mengetahui harga yang sesuai adalah dengan melakukan riset pasar.
Kamu bisa mengecek harga di marketplace, toko roti, dan swalayan di sekitar tempat tinggalmu. Harga kue kering bisa bervariasi antar kota, karena biasanya disesuaikan dengan tingkat pendapatan di wilayah tersebut.
8. Implementasikan Sistem Penjualan Konsinyasi
Sistem penjualan konsinyasi merupakan bentuk kerja sama antara produsen dan agen (seperti pengecer, reseller, atau distributor) untuk meningkatkan keuntungan.
Jika kamu adalah produsen kue kering, cobalah membuka sistem penjualan konsinyasi. Ini bisa dilakukan dengan menawarkan orang lain untuk:
- Menjadi reseller produk kue kering kamu
- Menawarkan pengecer untuk mengambil stok kue kering di tempatmu
- Menitipkan kue kering di toko kue atau toko bahan makanan dan minuman
Analisis Bisnis dan Modal Kue Kering
Mengelola bisnis kue kering memerlukan perhitungan yang matang terkait keuntungan dan kerugian. Berikut adalah contoh perhitungan biaya dan laba yang dapat membantu kamu merencanakan usaha dengan lebih baik:
1. Biaya Tetap
- Oven listrik ukuran besar: Rp558.000
- Loyang 3 buah @Rp10.000: Rp30.000
- Mixer 1: Rp235.000
- Kuas kue 1: Rp7.000
- Cetakan kue lengkap 1 pack: Rp27.000
- Toples plastik 10 dus @12 buah: Rp500.000
- Tepung terigu 10 kg @Rp11.000: Rp110.000
- Margarin dan mentega: Rp88.000
- Telur 5 kg @Rp25.000: Rp125.000
- Bahan lain-lain: Rp75.000
- Total Biaya Tetap: Rp1.755.000
2. Biaya Operasional
- Listrik: Rp500.000
- Biaya transportasi: Rp50.000
- Total Biaya Operasional: Rp550.000
3. Total Beban dan Pendapatan
Misalkan per hari kamu mampu menjual 10 toples kue kering dengan harga Rp35.000 per 250 gram. Jika dijual selama dua minggu, maka total pendapatan yang diperoleh adalah:
140 toples x Rp35.000 = Rp4.900.000
Total Beban:
Biaya tetap + Biaya operasional = Rp1.755.000 + Rp550.000 = Rp2.305.000
Laba Bersih:
Pendapatan – Beban = Rp4.900.000 – Rp2.305.000 = Rp2.595.000
Dengan modal awal dan estimasi penjualan selama dua minggu, kamu dapat memperoleh laba bersih sebesar Rp2.595.000.
Jenis-jenis Kue Kering Lebaran
1. Kue Sagu
Kue sagu keju adalah salah satu kue kering yang selalu hadir saat Lebaran. Dengan tekstur padat dan rasa manis gurih, kue ini menjadi favorit banyak orang.
Varian populer dari kue sagu ini termasuk sagu keju, sagu cokelat kacang, dan sagu cokelat Oreo yang memberikan kesan kekinian.
2. Kue Nastar
Kue nastar adalah kue kering yang tak pernah absen di meja saat Lebaran. Selain isian nanas, ada juga varian selai stroberi, cokelat, dan blueberry. Olesan keju di atasnya menambah cita rasa gurih yang lezat di lidah.
3. Kue Kastengel
Kue kastengel yang berbahan dasar keju ini sangat terkenal di Indonesia, terutama saat Lebaran. Rasa gurih dan asin dari keju yang dipanggang dalam adonan kue ini membuatnya begitu nikmat dan tak bisa berhenti makan.
4. Kue Putri Salju
Kue putri salju berbentuk bulan sabit yang tertutup gula halus, memberikan kesan seolah sedang dilanda salju. Teksturnya yang padat akan lumer di mulut, memberikan rasa gurih dan manis dari gula halus yang menambah kelezatannya.
5. Kue Kacang Tanah
Kacang tanah tidak hanya digoreng, tetapi juga menjadi bahan utama dalam kue kering khas Lebaran. Kue kacang tanah ini memiliki rasa manis dan gurih yang memikat, dan proses pembuatannya menggunakan oven untuk memanggang hingga kering.
6. Kue Semprit
Kue semprit, yang berbentuk mawar atau matahari, memiliki tekstur yang mirip dengan kue sagu namun lebih kering dan tidak mudah hancur di mulut. Rasanya yang lembut dan renyah menjadikannya kue favorit saat Lebaran.
7. Lidah Kucing
Kue lidah kucing memiliki bentuk pipih dan panjang, mirip dengan lidah kucing, yang membuatnya mudah dikenali.
Proses pemanggangannya menghasilkan kue yang renyah dengan rasa manis susu yang lumer di mulut. Kue ini selalu ada di setiap perayaan Lebaran.
8. Kue Cornflakes
Kue cornflakes menggabungkan tekstur renyah dari cornflakes dengan adonan kue yang manis, menciptakan rasa gurih yang disukai banyak orang. Meskipun cornflakes biasanya dijadikan sereal, dalam bentuk kue, mereka menjadi camilan favorit saat Lebaran.
9. Cokelat Chip Cookies
Siapa yang bisa menolak cokelat? Cokelat chip cookies adalah kue kering yang tak hanya populer saat Lebaran, tapi juga sering dinikmati bersama teh. Dengan taburan cokelat chip, kue ini akan membuat kamu ketagihan dan sulit berhenti makan!
10. Butter Cookies
Butter cookies, yang berasal dari Eropa, menggunakan mentega dan gula sebagai bahan dasar, memberikan tekstur renyah yang khas. Biasanya, kue ini diberi rasa vanila atau cokelat.
Di Indonesia, butter cookies menjadi sajian favorit saat Lebaran, sementara di Eropa, kue ini sering disantap pada perayaan hari raya lainnya.
11. Nastar Kurma
Inovasi dalam dunia kue kering menghasilkan nastar kurma, varian baru dari nastar yang biasanya diisi dengan nanas.
Kali ini, nastar ini diisi dengan kurma, memberikan rasa manis alami dan banyak manfaat kesehatan, membuatnya menjadi pilihan yang lezat dan sehat saat Lebaran.
12. Kue Biji Ketapang
Biji ketapang adalah kue kering khas Betawi yang terbuat dari kelapa, memberikan rasa gurih dan manis.
Kue ini dibuat dengan cara digoreng, sehingga proses pembuatannya cepat dan mudah, cocok bagi kamu yang tidak punya banyak waktu namun tetap ingin menikmati kue kering yang lezat.
13. Kue Bangkit
Kue bangkit adalah kue kering khas Lebaran yang berasal dari Riau. Dengan rasa manis dan tekstur yang langsung lumer di mulut, kue ini disebut bangkit karena setelah matang, kue ini mengembang dua kali lipat dari ukuran semula, memberikan sensasi yang unik saat dimakan.
14. Kue Satu
Kue satu merupakan kue kering tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Kue ini sering dijadikan oleh-oleh khas daerah tersebut dan menjadi hidangan wajib saat Idul Fitri atau perayaan khitanan.
Dengan bahan dasar kacang hijau, kue ini dinamakan "satu" karena setiap bahan yang digunakan memiliki perbandingan satu.
15. Kue Kembang Goyang
Kue kembang goyang adalah kue tradisional khas Betawi yang dibuat dengan cara digoreng menggunakan cetakan berbentuk bunga.
Proses pembuatan yang menggoyangkan cetakan hingga adonan terlepas ini memberikan kue rasa manis dan gurih yang khas, menjadikannya pilihan populer saat Lebaran.
16. Kue Keciput
Kue keciput mirip dengan onde-onde, karena bagian luarnya dibalut dengan kacang wijen, namun ukurannya lebih kecil dan rasanya lebih gurih. Kue ini digoreng, menghasilkan tekstur yang garing dan renyah, sangat cocok untuk camilan saat Lebaran.
17. Pastel Kering
Pastel kering memiliki bentuk yang mirip dengan pastel pada umumnya, namun ukurannya lebih kecil. Isian pastel ini biasanya menggunakan abon yang memberikan rasa gurih dan lezat, menjadikannya camilan yang populer di kalangan keluarga saat Lebaran.
18. Kue Bawang
Kue bawang, yang juga dikenal dengan sebutan keripik bawang, memiliki potongan daun seledri yang menambah cita rasa dan memberikan aroma harum yang menggugah selera.
Bentuk keripiknya bisa berupa stik, kotak, atau persegi panjang, menjadikannya camilan yang pas untuk mengisi toples Lebaran di rumah karena rasanya yang membuat ketagihan.
19. Kue Tambang
Kue tambang, yang juga dikenal dengan nama kue untir-untir, sudah menjadi hidangan khas Idul Fitri sejak lama.
Proses pembuatannya yang berupa adonan panjang yang dipintal hingga menyerupai tambang menjadikan kue ini unik dan selalu dinantikan saat Lebaran.
20. Akar Kelapa
Kue akar kelapa adalah kue tradisional Betawi yang sering disajikan saat Lebaran, biasanya bersama dengan rengginan dan kacang.
Terbuat dari kelapa dan sagu, kue ini menawarkan kombinasi rasa gurih dan manis yang membuat siapa saja ketagihan, menjadikannya salah satu kue khas Lebaran yang tak boleh dilewatkan.
Sebagai penutup, memulai usaha kue kering bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, terutama saat momen-momen spesial seperti Lebaran. Dengan kreativitas dan kualitas, usaha ini dapat berkembang pesat dan menarik banyak pelanggan.