JAKARTA - Kebakaran yang melanda Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Sabtu malam (8/2/2025) menimbulkan spekulasi luas di masyarakat, terutama terkait proyek pagar laut di wilayah Tangerang dan Bekasi. Kebakaran ini melibatkan dugaan keterkaitan dengan kasus besar tersebut, meski sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan ada kaitan langsung.
1. Kronologi Kelam Insiden Malam Hari
Kronologi dimulai sekitar pukul 23.09 WIB, saat api pertama kali terlihat dari ruang humas di lantai dasar gedung yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Petugas keamanan yang pertama kali menyadari kejadian lantas mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun gagal akibat tebalnya asap yang berasal dari tumpukan kertas arsip di ruangan tersebut.
2. Respons Cepat Tim Pemadam Kebakaran
Tidak lama setelah api terdeteksi, yakni pada pukul 23.16 WIB, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sebanyak enam unit mobil pemadam dan 62 personel dikerahkan. Proses pemadaman berlangsung cepat dengan api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 23.45 WIB. Operasi pemadaman dinyatakan selesai sekitar pukul 00.35 WIB.
3. Penyebab Kebakaran Diduga Akibat Korsleting
Menurut Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik pada perangkat air conditioner (AC). Dugaan tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, yang menyebut adanya kemungkinan kelalaian dalam mematikan perangkat komputer.
4. Klaim Tidak Ada Dokumen Penting Terbakar
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, memastikan tidak ada dokumen penting yang terbakar dalam insiden ini. Kebakaran hanya melanda ruang humas, yang tidak menyimpan dokumen Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Guna Usaha (HGU). Hal ini sekaligus membantah spekulasi terkait potensi hilangnya bukti kasus proyek pagar laut.
5. Proses Penyelidikan Lebih Lanjut
Hingga Minggu (9/2), penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Tim Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri bersama penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan sedang melakukan pemeriksaan di lokasi. Polisi telah menemukan sejumlah barang bukti dari abu arang hingga sisa-sisa kertas dan kayu terbakar yang akan dianalisis lebih lanjut.
6. Dampak dan Rencana Tindak Lanjut
Wakil Ketua Komisi II DPR, Dede Yusuf, menyuarakan level kekhawatiran akan potensi hilangnya barang bukti kasus pagar laut. Ia mendesak ada investigasi mendalam guna memastikan tidak ada dokumen atau berkas penting yang ikut ludes dalam kebakaran ini.
7. Kesimpulan dan Harapan
Menteri Nusron Wahid mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu mengatasi kebakaran dengan cepat. Ia berharap, insiden kebakaran ini tidak terulang lagi dan mendorong percepatan hasil penyelidikan lebih lanjut. Keprihatinan akan proyek pagar laut terus menjadi perhatian, sementara hasil akhir penyelidikan kebakaran ini diharapkan dapat segera menjawab semua pertanyaan.
Kebakaran Gedung ATR/BPN tidak hanya menjadi catatan penting terkait kesiagaan kebakaran di lingkungan pemerintah, tetapi juga menyorot perhatian masyarakat pada isu-isu penting yang sedang berjalan. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan memberikan kejelasan total atas insiden ini.