JAKARTA - Perangkat pelacak kecil kini semakin menjadi kebutuhan bagi banyak pengguna, terutama mereka yang ingin memastikan barang-barang penting seperti tas, dompet, kunci, hingga gadget tidak mudah hilang.
Di tengah tren tersebut, Xiaomi tampaknya siap memasuki pasar yang selama ini didominasi Apple dengan AirTag dan disusul oleh beberapa pemain Android lainnya.
Tanpa membuat pengumuman besar, perusahaan asal China ini justru menyiapkan kejutan lewat kemunculan rumor yang menyebut bahwa mereka sedang menggarap perangkat bernama “Xiaomi Tag”, sebuah tracker yang konsepnya mirip dengan AirTag.
Kehadiran perangkat ini sebenarnya sudah diprediksi sejak lama, mengingat Xiaomi dikenal sebagai brand yang agresif memperluas portofolio produknya.
Mulai dari smartphone, tablet, laptop, smart home, perangkat wearable, hingga aksesori kecil yang seringkali tak terduga, Xiaomi selalu mencoba menghadirkan solusi yang menjangkau seluruh kebutuhan ekosistem pengguna.
Karena itu, banyak yang tidak terkejut ketika kabar mengenai Xiaomi Tag muncul di ranah publik. Namun demikian, antusiasme pengguna tetap tinggi, terutama dari mereka yang menginginkan alternatif pelacak berharga terjangkau di platform Android.
Perangkat Pelacak Baru dari Xiaomi
Dalam sejumlah laporan awal, Xiaomi disebut sedang mengerjakan perangkat tracker dengan fungsi menyerupai AirTag milik Apple. Tracker berukuran kecil ini kabarnya diberi nama Xiaomi Tag, dan disebut-sebut akan diumumkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Meski Xiaomi belum membeberkan detail resmi, bocoran awal mengindikasikan bahwa perangkat ini akan menjadi salah satu aksesori baru yang sangat dinantikan.
Sejauh ini, belum ada informasi teknis mendalam mengenai bentuk akhir, material, atau kemampuan tingkat presisi dari Xiaomi Tag. Namun berdasarkan pola peluncuran Xiaomi sebelumnya, perusahaan biasanya menghadirkan perangkat dengan harga kompetitif sekaligus fitur yang mencakup kebutuhan inti pengguna.
Sehingga cukup wajar bila banyak yang mengharapkan Xiaomi Tag hadir sebagai opsi ekonomis yang mampu bersaing dengan pelacak lainnya di ekosistem Android.
Pada bocoran awal, foto ilustrasi yang beredar masih sebatas gambar representatif, bukan tampilan produk asli. Hal ini menguatkan asumsi bahwa perangkat masih disimpan rapat-rapat oleh Xiaomi hingga waktu pengumumannya tiba.
Integrasi dengan Google Find My Device Network
Salah satu sorotan menarik dari bocoran awal adalah dugaan bahwa Xiaomi Tag bakal terintegrasi dengan Google Find My Device Network, jaringan pelacakan universal milik Google yang dikembangkan untuk pengguna perangkat Android global.
Jika benar, perangkat ini dapat dilacak melalui jutaan smartphone Android lain di sekitarnya, bahkan saat berada dalam kondisi offline.
Kemampuan pelacakan offline ini menjadi faktor penting yang selama ini membuat AirTag unggul. Apple mengandalkan teknologi UWB (ultra-wide-band) dan ekosistem perangkat yang luas untuk memungkinkan pelacakan sangat presisi.
Dalam kasus Android, fitur seperti ini baru semakin matang setelah Google merilis Find My Device Network pada 2024. Dengan dukungan tersebut, pelacak seperti Xiaomi Tag dapat memanfaatkan jaringan yang luas untuk memastikan pengguna tetap bisa menemukan barang mereka meski perangkat tidak terkoneksi langsung ke internet.
Saat ini, pemain yang mendukung jaringan pelacakan Android tersebut belum banyak. Hanya Samsung dengan Galaxy SmartTag, dan Motorola melalui Moto Tag, yang sudah secara konsisten mengembangkan perangkat pelacak berbasis UWB maupun Bluetooth.
Kehadiran Xiaomi jelas akan memberi warna baru sekaligus meningkatkan kompetisi yang selama ini relatif sepi.
Potensi Harga Lebih Terjangkau
Salah satu alasan mengapa kehadiran Xiaomi Tag mendapatkan banyak perhatian adalah reputasi Xiaomi sebagai brand dengan nilai kompetitif.
Pengguna Android memiliki harapan besar bahwa perangkat ini akan hadir dengan harga lebih rendah dibandingkan pesaing, khususnya Samsung Galaxy SmartTag yang di Indonesia dijual mulai dari Rp400 ribuan.
Jika Xiaomi mampu menyajikan perangkat dengan integrasi UWB atau Bluetooth canggih namun tetap menjaga harga lebih rendah, maka produknya berpeluang menarik konsumen yang ingin berinvestasi dalam aksesori pelacak tanpa mengeluarkan biaya besar.
Selain itu, jika pelacakan presisi menjadi salah satu fitur yang dibawa, Xiaomi Tag berpotensi menjadi perangkat populer di pasar global, terutama di negara-negara Asia Tenggara yang menjadi salah satu pasar terkuat Xiaomi.
Jadwal Peluncuran yang Semakin Dekat
Informasi yang beredar menyebut bahwa Xiaomi Tag mungkin akan diperkenalkan bersamaan dengan sejumlah perangkat aksesori baru lainnya. Xiaomi kabarnya berencana meluncurkan Xiaomi Watch 5, Xiaomi Buds 6, serta perangkat unggulan Xiaomi 17 Ultra dalam satu acara besar.
Acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada 26 Desember 2025 di China, dan Xiaomi Tag disebut menjadi salah satu produk yang ikut hadir pada peluncuran tersebut.
Bila benar demikian, maka tracker ini akan menjadi bagian dari rangkaian ekosistem yang diperluas Xiaomi menjelang akhir tahun, sesuatu yang biasa mereka lakukan untuk memperkuat lini produk sebelum memasuki kuartal pertama tahun berikutnya.
Pengumuman bersama ini juga memperlihatkan strategi Xiaomi yang ingin menyajikan ekosistem lebih koheren. Dengan hadirnya perangkat wearable, audio, smartphone flagship, dan tracker dalam satu kesempatan, pengguna dapat melihat gambaran lengkap bagaimana Xiaomi ingin memperkuat integrasi ekosistem cerdas mereka.
Perbandingan dengan Kompetitor
Jika melihat pasar tracker saat ini, sangat jelas bahwa penguasa utamanya adalah Apple AirTag, yang telah terbukti unggul dalam presisi pelacakan serta integrasi mendalam dengan perangkat iOS. Di kubu Android, Samsung SmartTag menjadi pilihan utama karena dukungan yang kuat dalam ekosistem Galaxy.
Namun pasar Android tetap terbuka luas, dan perangkat seperti Motorola Moto Tag baru hadir dalam skala yang jauh lebih kecil. Dengan demikian, Xiaomi masuk di waktu yang tepat untuk memperkuat dominasi dalam ekosistem Android.
Bila Xiaomi Tag dirancang dengan fitur memadai, kualitas konstruksi baik, serta integrasi penuh dengan jaringan Find My Device, perangkat ini berpotensi menjadi opsi paling kompetitif dari sisi harga dan ketersediaan global.
Dengan segala bocoran yang muncul secara bertahap, kehadiran Xiaomi Tag tampak tidak lagi sekadar rumor. Meski rincian lengkapnya belum tersedia, banyaknya sinyal yang muncul mulai dari integrasi Find My Device Network hingga kapan perangkat itu diperkirakan diluncurkan semakin memperjelas bahwa Xiaomi akan segera meramaikan pasar tracker.
Kini, pengguna tinggal menunggu kepastian harga dan fitur lengkapnya. Apakah Xiaomi Tag akan lebih terjangkau dibandingkan kompetitor? Kita lihat saja saat nanti perangkat ini resmi diperkenalkan.