JAKARTA - Emiten properti PT Pollux Hotels Group Tbk. (POLI) baru saja menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat struktur keuangannya.
Dana yang dihimpun sebagian besar akan digunakan untuk membayar utang perseroan, khususnya yang dimiliki oleh anak usaha.
Direktur Utama Pollux Hotels, Handoyo Setyadi, menjelaskan bahwa sekitar 90% dari total hasil penerbitan obligasi akan dialokasikan untuk pembayaran utang kepada perusahaan anak perseroan.
“Refinancing ini akan lebih memperkuat posisi keuangan kami, operasional kami, dan juga bisa menekan biaya,” ujarnya.
Menurut prospektus POLI, dari Rp500 miliar dana yang diperoleh, Rp434,20 miliar akan digunakan untuk membayar utang anak usaha perseroan, yaitu PT Cakrawala Sakti Kencana (CSK). Sedangkan Rp65,80 miliar sisanya dialokasikan untuk penyertaan modal kerja di perusahaan anak yang sama.
Pembayaran Utang ke Anak Usaha dan Bank Mandiri
CSK, anak usaha POLI yang sepenuhnya dimiliki perseroan, akan menggunakan dana obligasi ini untuk membayar pokok utang perusahaan kepada Bank Mandiri. Manajemen POLI menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan grup dan menekan beban bunga.
Handoyo menambahkan, pembayaran utang melalui obligasi ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengelola liabilitas, sekaligus memastikan operasional anak usaha berjalan lancar. Dengan refinancing, POLI berharap dapat menjaga likuiditas perusahaan serta meningkatkan efisiensi biaya operasional jangka menengah.
Langkah ini juga sejalan dengan tren perusahaan properti lain yang memanfaatkan obligasi berkelanjutan untuk melakukan restrukturisasi utang, meningkatkan fleksibilitas finansial, dan mendukung keberlanjutan bisnis.
Alokasi 10 Persen Untuk Energi Terbarukan
Selain digunakan untuk refinancing, sekitar 10% dana obligasi akan dialokasikan untuk mendukung program keberlanjutan POLI, yaitu penggunaan tenaga surya dalam operasional hotel.
Handoyo memprediksi bahwa penggunaan panel surya ini akan menurunkan 20–40% dari total beban operasional perusahaan selama ini.
POLI menargetkan pemasangan solar cell total kapasitas 40 kWp sepanjang 2025–2029. Proyeksi penggunaan energi terbarukan ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 184.320 kilogram CO2e, sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap lingkungan dan keberlanjutan bisnis.
Handoyo berharap inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan properti lain. “Kami berharap dukungan perusahaan lain sehingga ini menjadi ikon yang kami pelopori, dan seluruh perusahaan terutama properti ikut mendukung,” ujarnya.
Struktur Obligasi dan Tingkat Bunga
Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, masing-masing menawarkan tingkat bunga tetap. Seri A menawarkan bunga 5,855% dengan tenor tiga tahun, sedangkan Seri B menawarkan bunga 6,25% dengan tenor lima tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan.
Penjamin pelaksana dan penjamin emisi obligasi ini adalah PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI). Sementara itu, obligasi ini telah mendapatkan peringkat idAAA dari Pefindo, mencerminkan kualitas kredit yang sangat baik dan keyakinan investor terhadap kemampuan POLI memenuhi kewajibannya.
Peringkat idAAA menunjukkan bahwa obligasi ini memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah, sehingga menjadi instrumen menarik bagi investor yang mencari surat utang dengan keamanan tinggi sekaligus imbal hasil kompetitif.
Dampak Strategi Refinancing dan Keberlanjutan
Langkah penerbitan obligasi ini tidak hanya untuk menekan utang jangka pendek, tetapi juga mendukung strategi POLI dalam mencapai efisiensi operasional jangka panjang. Dengan refinancing, POLI dapat menata ulang liabilitasnya, meningkatkan fleksibilitas keuangan, dan memperkuat posisi di pasar properti.
Sementara itu, alokasi dana untuk energi surya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Investasi dalam energi terbarukan ini memungkinkan POLI menekan biaya operasional dan berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon.
Selain itu, kombinasi refinancing dan keberlanjutan juga memberi sinyal positif kepada investor, bahwa POLI tidak hanya fokus pada profitabilitas tetapi juga pada tata kelola perusahaan yang baik dan ramah lingkungan.
Dengan langkah ini, POLI memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain properti yang adaptif terhadap tantangan ekonomi dan lingkungan.
Secara keseluruhan, penerbitan obligasi Rp500 miliar ini merupakan langkah strategis yang memperkuat likuiditas, mengurangi risiko finansial, dan mendorong keberlanjutan operasional perusahaan.
Kombinasi refinancing dan investasi energi terbarukan diyakini akan mendukung pertumbuhan jangka panjang Pollux Hotels, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.