JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), melalui anak usaha di sektor logistik, PT Chandra Shipping International (CSI), resmi meluncurkan armada kapal logistik kimia cair terbaru bernama Novah.
Kapal ini memiliki kapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT) dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2026 untuk melayani rute domestik maupun internasional.
“Dengan kemampuan beroperasi lintas wilayah, kehadiran kapal Novah akan meningkatkan fleksibilitas serta kapasitas logistik CDIA dalam mendukung kebutuhan industri kimia yang terus berkembang,” ungkap Manajemen CDIA.
Kehadiran kapal Novah menandai langkah strategis CDIA dalam memperkuat bisnis logistik sekaligus mendukung pertumbuhan sektor industri kimia di Indonesia.
Kemitraan Strategis Dengan Usuki Shipyard
Dalam proses pembangunan kapal Novah, CDIA bermitra dengan Usuki Shipyard, galangan kapal terkemuka asal Jepang. Perusahaan ini menyediakan teknologi terbaru untuk memastikan efisiensi operasional armada.
Kolaborasi ini menjadi strategi penting CDIA dalam menghadirkan kapal yang modern, andal, dan sesuai dengan kebutuhan distribusi kimia cair. Teknologi canggih yang diterapkan di kapal Novah juga menjamin keamanan pengiriman dan keandalan layanan, termasuk di jalur internasional yang menuntut standar tinggi.
Kemitraan ini memperkuat posisi CDIA sebagai pemain logistik terintegrasi dengan armada yang mampu mendukung distribusi industri kimia secara profesional.
Peran Kapal Novah dalam Infrastruktur Industri
Sebagai salah satu aset logistik utama, kapal Novah memiliki peran strategis dalam memperkuat layanan infrastruktur industri CDIA. Kapal ini memastikan kelancaran rantai pasok, meningkatkan konektivitas perdagangan lintas negara, dan mendukung agenda hilirisasi industri kimia yang dijalankan oleh Chandra Asri Group selaku induk usaha CSI dan CDIA.
Kehadiran armada ini menjadi bagian dari solusi logistik yang aman, efisien, dan berkapasitas besar, yang dibutuhkan untuk distribusi bahan baku maupun produk hilir dari Pabrik Chlor Alkali dan Pabrik EDC (Ethylene Dichloride) ke berbagai pasar.
“Novah akan menjadi armada penting yang memperkuat posisi CDIA dalam menyediakan layanan logistik berkualitas tinggi bagi industri kimia,” tambah manajemen.
Dukungan Terhadap Hilirisasi Industri Kimia
Penambahan kapal melalui CSI mendukung agenda hilirisasi industri kimia di Indonesia. Kapal Novah memfasilitasi distribusi bahan baku dan produk hilir, sehingga proses produksi di pabrik-pabrik seperti Chlor Alkali dan EDC dapat berjalan lebih lancar.
Hilirisasi industri membutuhkan sistem logistik yang andal, karena distribusi kimia cair memerlukan standar keamanan tinggi dan efisiensi operasional. Kapal Novah diharapkan menjadi solusi logistik yang memenuhi kedua aspek tersebut.
Langkah ini menunjukkan komitmen CDIA dalam mendukung pengembangan industri nasional sekaligus menjaga rantai pasok tetap berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Armada CSI
Sebelumnya, CSI telah mengoperasikan 12 armada kapal untuk melayani kebutuhan logistik industri kimia. Dengan hadirnya kapal Novah, total armada kini bertambah dan semakin memperkuat posisi CDIA sebagai penyedia infrastruktur industri terintegrasi.
Penambahan armada ini memungkinkan CDIA memperluas cakupan layanan, meningkatkan fleksibilitas operasional, dan memperkuat konektivitas domestik maupun internasional.
“Dengan kapal Novah, CDIA semakin mempertegas posisinya sebagai penyedia layanan logistik yang profesional dan handal,” kata manajemen.
Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Industri
Kehadiran kapal Novah juga memperkuat kontribusi CDIA dalam mendukung pertumbuhan sektor industri, baik di tingkat nasional maupun regional. Armada ini memudahkan distribusi kimia cair dari pabrik ke berbagai lokasi, sehingga proses produksi dan hilirisasi industri dapat berjalan lebih efisien.
Selain itu, kapal Novah menjadi bukti nyata investasi CDIA dalam memperkuat bisnis logistik, yang secara langsung mendukung stabilitas rantai pasok industri kimia dan mempercepat ekspansi pasar.
Kapal Modern dan Efisien
Kapal Novah dibangun dengan teknologi terkini untuk memastikan efisiensi operasional dan keamanan transportasi kimia cair. Sistem modern yang diterapkan memungkinkan kapal beroperasi secara optimal di berbagai kondisi laut, termasuk rute internasional yang menuntut standar tinggi.
Keandalan armada ini menjadi kunci dalam menjaga kontinuitas pasokan bahan kimia, meminimalkan risiko kerugian, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan logistik CDIA.
Fleksibilitas Operasional untuk Industri Kimia
Dengan kapasitas 9.000 DWT, kapal Novah dapat beroperasi di berbagai rute dan memfasilitasi pengiriman kimia cair dalam jumlah besar. Fleksibilitas ini mendukung kebutuhan industri kimia yang terus berkembang dan memerlukan logistik cepat, aman, dan efisien.
Armada ini memungkinkan CDIA memberikan layanan yang lebih responsif terhadap permintaan pasar, sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan di sektor logistik industri kimia.
Strategi CDIA dalam Penguatan Infrastruktur
Peluncuran kapal Novah merupakan bagian dari strategi CDIA dalam memperkuat infrastruktur logistik industri. Investasi ini menunjukkan fokus perusahaan pada pengembangan armada modern yang mendukung distribusi bahan baku, produk hilir, dan rantai pasok secara keseluruhan.
Manajemen CDIA menegaskan bahwa armada baru ini akan menjadi tulang punggung layanan logistik perusahaan, mendukung pertumbuhan industri nasional, dan memperkuat konektivitas perdagangan lintas negara.
Posisi CDIA sebagai Penyedia Layanan Logistik Terintegrasi
Dengan kapal Novah, CDIA semakin mempertegas posisinya sebagai penyedia layanan logistik terintegrasi untuk industri kimia. Armada ini memperkuat kemampuan perusahaan dalam mendukung hilirisasi industri, memastikan kelancaran rantai pasok, dan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Penambahan armada ini menunjukkan komitmen CDIA dalam menyediakan layanan logistik yang handal, aman, dan modern untuk industri kimia,” ujar manajemen.
Dengan strategi ini, CDIA tidak hanya memperkuat bisnis logistiknya, tetapi juga memperkokoh peran sebagai mitra strategis bagi industri kimia di Indonesia dan regional.