JAKARTA - Penyaluran bantuan sosial (bansos) kini mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Masyarakat dapat mengecek tingkatan desil DTSEN secara praktis melalui gawai dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP.
Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan DTSEN sebagai acuan utama penyaluran bansos. Sistem ini menggantikan metode lama yang hanya menggolongkan masyarakat menjadi “miskin” dan “tidak miskin.”
Dengan adanya DTSEN, penyaluran bansos lebih terstruktur, mengklasifikasikan status masyarakat secara rinci dari Desil 1 hingga 10. Pemerintah berharap sistem ini meminimalisir pembagian bansos yang tidak tepat sasaran dan memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak.
Fungsi dan Golongan Desil DTSEN
Fungsi utama DTSEN adalah untuk memetakan tingkat kesejahteraan masyarakat secara rinci. Berdasarkan data ini, pemerintah dapat menyalurkan bansos lebih tepat sasaran.
Berikut klasifikasi desil berdasarkan tingkat kesejahteraan:
Desil 1-4: Masyarakat dengan kesejahteraan rendah; prioritas utama penerima bansos.
Desil 5: Masyarakat dengan taraf hidup sederhana; tetap menerima bansos.
Desil 6-10: Masyarakat dengan kondisi ekonomi lebih baik; tidak diprioritaskan menerima bantuan.
Dengan pembagian ini, pemerintah dapat mengarahkan program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako (BPNT), dan bantuan lain sesuai kebutuhan tiap golongan.
Cara Cek Desil Bansos Lewat HP Menggunakan Aplikasi
Masyarakat kini dapat mengetahui status desil mereka melalui ponsel dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Unduh aplikasi cek bansos milik Kemensos di Play Store atau App Store.
Buka aplikasi dan buat akun terlebih dahulu.
Lengkapi data yang diminta, seperti NIK, KK, nama lengkap, dan alamat domisili.
Unggah foto KTP dan foto selfie untuk verifikasi.
Pastikan semua data yang dimasukkan benar, kemudian buat akun.
Tunggu proses verifikasi dan login ke akun.
Masukkan nama pengguna dan password yang telah dibuat.
Buka email untuk verifikasi akun jika diminta.
Setelah login, muncul informasi lengkap mengenai data keluarga dan tingkat desil.
Selain itu, aplikasi memungkinkan pengecekan desil seluruh anggota keluarga yang terdaftar dalam satu Kartu Keluarga (KK).
Cara Cek Desil melalui Website Resmi Kemensos
Bagi masyarakat yang ingin melakukan pengecekan tanpa aplikasi, dapat memanfaatkan situs resmi Kemensos:
Kunjungi website cekbansos.kemensos.go.id.
Lengkapi data wilayah mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
Masukkan nama lengkap sesuai KTP dan data lain yang diminta sistem.
Lakukan verifikasi keamanan melalui Captcha.
Cari dan lihat data desil yang diinginkan.
Pengecekan melalui website ini lebih praktis karena tidak perlu membuat akun, cukup memasukkan data yang tertera di KTP.
Cara Cek Desil Langsung di Kantor Desa atau Kelurahan
Selain via digital, masyarakat bisa mengecek desil secara langsung di kantor kepala desa atau kelurahan:
Petugas akan memeriksa data masyarakat berdasarkan NIK yang terdaftar dalam DTSEN.
Pastikan menanyakan status desil keluarga agar memperoleh informasi lengkap tentang tingkat kesejahteraan.
Cara ini berguna terutama bagi masyarakat yang belum terbiasa menggunakan aplikasi atau internet.
Metode ini membantu perangkat desa memastikan bahwa data yang ada dalam sistem sesuai dengan kondisi riil warga.
Bantuan Sosial Berdasarkan Tingkatan Desil
Penetapan desil dalam DTSEN juga menentukan jenis bantuan yang diterima:
Desil 1-4: Program Keluarga Harapan (PKH).
Desil 1-5: Program Sembako (BPNT), Program Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK), Asisten Rehabilitasi Sosial (Atensi), dan bantuan lain dari Kemensos.
Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui jenis bantuan yang berhak diterima sesuai dengan status ekonomi keluarga masing-masing. Sistem ini membuat penyaluran bansos lebih tepat sasaran, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat Pemantauan Desil bagi Masyarakat
Pengecekan desil DTSEN membawa beberapa manfaat:
Transparansi: Masyarakat dapat mengetahui apakah mereka termasuk golongan penerima bansos.
Efisiensi: Petugas desa dan pemerintah dapat menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.
Perencanaan Keuangan: Keluarga dapat merencanakan kebutuhan berdasarkan jenis bantuan yang diterima.
Pengawasan: Meminimalisir kemungkinan distribusi bantuan yang tidak sesuai penerima.
Masyarakat yang rutin mengecek desil dapat memastikan hak mereka terpenuhi tanpa kesalahan administrasi.
DTSEN kini menjadi acuan utama penyaluran bansos di Indonesia, menggantikan metode lama yang hanya membedakan “miskin” dan “tidak miskin.” Dengan sistem desil 1 hingga 10, pemerintah dapat menyalurkan bantuan lebih tepat sasaran, efisien, dan transparan.
Masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi, website resmi, atau pengecekan langsung di kantor desa/kelurahan untuk mengetahui status desil mereka.
Dengan informasi ini, penerima bansos dapat memastikan bantuan sosial diterima sesuai kebutuhan, dan pemerintah dapat meminimalisir distribusi yang tidak tepat sasaran.
