JAKARTA - Dalam dunia medis dan estetika, istilah kulit glowing sering disalahpahami.
Banyak orang mengira kulit glowing identik dengan kulit putih. Padahal, definisi yang sebenarnya lebih sederhana dan ilmiah. Kulit glowing berarti kulit sehat secara menyeluruh, yang ditandai dengan kondisi lembap, terhidrasi dengan baik, halus saat disentuh, dan memantulkan cahaya alami.
Dokter spesialis dermatologi venerologi estetika, Farisa Anggreana, menjelaskan, “Glowing itu adalah kulit yang sehat, lembap, terhidrasi dengan baik, tidak kusam dan cerah bercahaya.” Dengan kata lain, glowing bukan tentang warna kulit, melainkan tentang kesehatan dan kelembapan kulit itu sendiri.
Farisa menekankan bahwa setiap warna kulit bisa terlihat glowing jika dirawat dengan benar. “Jika warna kulitnya rata terus lembap terhidrasi dengan baik, tidak kusam, tidak kering maka kulit akan memantulkan cahaya dengan lebih baik sehingga tampak glowing. Jadi bukan berarti kulitnya harus berwarna putih,” tegasnya.
Pentingnya Hidrasi untuk Kulit
Salah satu faktor utama kulit glowing adalah hidrasi. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terlihat halus, lembap, dan bercahaya. Menurut World Health Organization (WHO), tubuh manusia membutuhkan setidaknya 2 liter air per hari agar organ tubuh dan kulit dapat berfungsi optimal.
“Air memang membantu menghidrasi kulit. Fungsinya melembabkan atau menghidrasi permukaan kulit sehingga kulit tidak kering dan bisa cerah,” jelas Farisa. Hidrasi yang cukup tidak hanya membuat kulit lembap, tapi juga mendorong proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Struktur Kulit dan Perannya dalam Glowing
Kulit manusia memiliki beberapa lapisan, masing-masing dengan fungsi penting terhadap kesehatan kulit. Lapisan teratas, epidermis, berfungsi sebagai skin barrier untuk menahan air. Lapisan ini juga mengalami proses regenerasi yang memengaruhi tingkat kecerahan kulit.
Lapisan kedua, dermis, berperan mensuplai air dan nutrisi. Di dalam dermis terdapat jaringan ikat seperti kolagen dan elastin yang membantu menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
“Epidermis yang atas ini tidak bisa mengambil air sendiri. Jadi harus disuplai dari dermisnya. Karena pembuluh darah mikrovaskuler ke kulit ada di lapisan dermis itu beserta jaringan kolagen,” terang Farisa. Cairan yang diserap dermis kemudian digunakan oleh epidermis untuk regenerasi, sehingga kulit tetap halus dan bercahaya.
Dampak Kekurangan Air pada Kulit
Kurang minum air dapat menimbulkan sejumlah masalah pada kulit, mulai dari kering, kusam, bersisik, hingga rasa gatal. Dehidrasi juga mempercepat proses penuaan, sehingga kulit lebih cepat muncul keriput halus dan kehilangan elastisitas.
“Kulit tentu ya jadi kering dan kusam, itu yang paling kelihatan. Kering, kusam, bersisik, ada sensasi sedikit gatal. Jangka panjangnya, ini bisa mempengaruhi pembentukan keriput-keriput halus,” kata Farisa. Kondisi ini menunjukkan pentingnya menjaga hidrasi tubuh agar kulit tetap sehat.
Orang dengan aktivitas fisik berat, seperti atlet atau pekerja lapangan, membutuhkan lebih dari 2 liter air per hari.
Farisa menjelaskan, “Kalau atlet yang berat banget olahraganya, itu bisa sampai 3 liter. Biasanya orang-orang yang olahraga berat juga minum susu protein untuk otot, jadi harus diimbangi dengan air mineral lebih banyak.” Asupan air yang cukup membantu tubuh mencegah dehidrasi dan mendukung proses metabolisme, termasuk metabolisme kulit.
Cara Mendapatkan Kulit Glowing
Selain hidrasi, menjaga pola makan sehat juga penting untuk mendukung kulit glowing. Makanan kaya antioksidan, vitamin, dan mineral membantu regenerasi kulit dan memperkuat jaringan kolagen dan elastin.
Misalnya, konsumsi sayuran hijau, buah-buahan kaya vitamin C, dan protein berkualitas tinggi membantu menjaga elastisitas kulit dan mencegah penuaan dini.
Kombinasi hidrasi yang tepat dan nutrisi seimbang menjadikan kulit lebih lembap, halus, dan bercahaya alami. Selain itu, menjaga pola hidup sehat, cukup tidur, dan mengelola stres juga berperan dalam kesehatan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik dan mendapatkan nutrisi cukup akan tampak lebih elastis, sehat, dan bercahaya.
Kulit Glowing Bukan Sekadar Penampilan
Penting dipahami bahwa kulit glowing bukan hanya masalah estetika, tetapi juga indikator kesehatan kulit secara keseluruhan. Kulit yang lembap, sehat, dan bercahaya menunjukkan fungsi lapisan kulit yang optimal, sistem imun yang baik, serta metabolisme sel yang berjalan lancar.
Dengan memahami konsep ini, orang dapat fokus pada perawatan yang benar, bukan hanya mengejar kulit putih atau terang. Kulit sehat akan terlihat alami bercahaya, apapun warna dasarnya.
Kulit glowing bukan soal warna putih, melainkan tentang kulit sehat yang lembap, terhidrasi, dan halus. Semua orang bisa memiliki kulit glowing jika memperhatikan hidrasi, nutrisi, dan pola hidup sehat.
Dr. Farisa menegaskan bahwa menjaga asupan air minimal 2 liter per hari, menyesuaikan kebutuhan untuk aktivitas fisik, serta memperhatikan pola makan yang sehat adalah kunci utama. Dengan perawatan konsisten, kulit akan memantulkan cahaya alami, sehat, dan bercahaya tanpa harus menjadi putih.
“Yuk, pahami konsep kulit glowing yang benar. Fokus pada hidrasi dan kesehatan kulit, bukan hanya warna kulitnya,” ajaknya.
Dengan memahami mekanisme kulit dan menerapkan pola hidup sehat, glowing menjadi hasil alami dari kulit yang benar-benar sehat. Jadi, mulai sekarang fokus pada hidrasi, nutrisi, dan perawatan kulit yang tepat. Glowing itu sehat, bukan putih.