Industri Baterai Nasional

Menperin: RI dan Turki Bersinergi Perkuat Industri Baterai Nasional

Menperin: RI dan Turki Bersinergi Perkuat Industri Baterai Nasional
Menperin: RI dan Turki Bersinergi Perkuat Industri Baterai Nasional

JAKARTA - Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam industri kendaraan listrik melalui kolaborasi strategis dengan Turki. 

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendukung kerja sama ini, mulai dari riset bersama hingga investasi dan transfer teknologi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok baterai di kawasan regional sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.

“Indonesia siap mendukung kolaborasi dengan Turki dalam industri baterai, baik melalui riset bersama, investasi, maupun transfer teknologi, agar rantai pasok regional lebih kuat dan berdaya saing,” ujar Agus.

Teknofest 2025: Ajang Perkuat Kolaborasi dan Riset

Pernyataan Menperin ini disampaikan saat kunjungan ke stan Aspilsan, perusahaan teknologi energi dan baterai asal Turki, pada Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival (Teknofest) yang digelar di Istanbul, Turki, 20 September 2025. 

Aspilsan mengembangkan solusi baterai untuk kendaraan listrik, baik sipil maupun militer. Kunjungan ini menjadi penting, karena Indonesia tengah mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai sebagai bagian dari transformasi industri nasional.

Teknofest menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk memperluas jejaring, mempelajari inovasi terbaru, dan menggali peluang kerja sama teknologi dengan negara lain. Agus menekankan bahwa kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik sangat penting, baik untuk kebutuhan domestik maupun pertahanan.

Aspilsan dan Indonesia Battery Corporation

Perusahaan Turki, Aspilsan, dikenal sebagai produsen sel baterai lithium-ion dengan kapasitas produksi mencapai 21,6 juta unit per tahun. 

Aspilsan membuka peluang kolaborasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang diyakini dapat memperkuat rantai pasok ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mendukung akselerasi produksi baterai dan meningkatkan kemandirian teknologi baterai nasional.

Seiring pertumbuhan populasi kendaraan listrik di Indonesia yang meningkat dari 116 ribu unit pada 2023 menjadi 207 ribu unit pada 2024, kebutuhan material baterai juga melonjak signifikan. 

Hal ini sejalan dengan megaproyek ekosistem baterai EV yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo, dengan nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp96 triliun.

Dorongan Riset dan Inovasi Lokal

Selain kerja sama internasional, Menperin menekankan pentingnya penguatan riset dan pengembangan (litbang) industri domestik.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para delegasi Indonesia yang ikut serta dalam kompetisi sains dan teknologi di Teknofest. Ajang ini menjadi kesempatan emas untuk menambah wawasan sekaligus memotivasi anak muda Indonesia agar giat melakukan R&D di dalam negeri,” ujar Agus.

Teknofest 2025 menjadi ruang belajar yang efektif bagi peneliti muda Indonesia. Melalui pengamatan langsung inovasi dan pencapaian teknologi, para peserta diharapkan terdorong untuk menciptakan teknologi yang membanggakan bangsa.

Menumbuhkan Kebanggaan Nasional melalui Teknologi

Agus menekankan bahwa esensi Teknofest adalah menumbuhkan kebanggaan masyarakat Turki atas pencapaian sains dan teknologi mereka. Indonesia diharapkan dapat menerapkan hal serupa. 

“Jika masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, bangga dengan karya sains dan produk teknologi bangsa sendiri, maka dorongan untuk berinovasi akan lebih kuat. Semangat ini yang ingin kami tanamkan di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Menperin, penyelenggaraan festival di Turki bukan sekadar transaksi bisnis, tetapi lebih kepada memperkenalkan perkembangan sains dan teknologi kepada masyarakat, khususnya generasi muda. 

Anak-anak muda Turki semakin bangga dengan pencapaian teknologi bangsanya, sehingga terinspirasi untuk berkarya lebih lanjut.

Pelajaran Strategis dari Turki

Menperin menekankan pentingnya mencontoh strategi Turki dalam membangun budaya kebanggaan nasional melalui sains dan teknologi. Pemerintah Turki mendirikan banyak pusat sains dan teknologi di setiap provinsi, mendorong terciptanya kompetisi sehat antardaerah dalam menghasilkan inovasi terbaru.

Indonesia pun diarahkan untuk mengembangkan strategi serupa, sehingga anak muda sejak dini mencintai sains dan teknologi, dan termotivasi berkarya bagi pengembangan industri manufaktur dalam negeri.

Transformasi Industri Kendaraan Listrik

Kerja sama dengan Turki tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi baterai, tetapi juga memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional. 

Dengan kolaborasi riset, investasi, dan transfer teknologi, Indonesia dapat mempercepat produksi baterai yang ramah lingkungan, memenuhi kebutuhan kendaraan listrik, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Aspilsan menawarkan teknologi sel baterai lithium-ion mutakhir, sementara IBC dapat memanfaatkan pengalaman tersebut untuk membangun industri baterai yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan sinergi positif antara pengembangan teknologi global dan kebutuhan domestik.

Penguatan Ekosistem Energi dan Industri

Selain pengembangan baterai, kerja sama ini juga menjadi sarana belajar bagi peneliti muda Indonesia. Dengan terlibat dalam program internasional, generasi muda Indonesia dapat menambah wawasan, mengasah kemampuan riset, dan menyiapkan inovasi baru yang mendukung transformasi industri nasional.

Menperin menekankan, budaya inovasi dan kebanggaan nasional dalam sains harus ditumbuhkan sejak dini. Hal ini menjadi landasan bagi pengembangan industri manufaktur dan kendaraan listrik berbasis baterai di masa depan.

Sinergi Internasional untuk Masa Depan Energi

Kolaborasi Indonesia-Turki dalam industri baterai merupakan langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok regional, mempercepat pengembangan kendaraan listrik, dan meningkatkan daya saing industri nasional. 

Sinergi antara riset, investasi, dan transfer teknologi diharapkan mampu menciptakan ekosistem baterai yang berkelanjutan, mendorong inovasi lokal, serta menumbuhkan kebanggaan bangsa.

Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat memastikan bahwa transformasi industri kendaraan listrik tidak hanya mengandalkan teknologi global, tetapi juga memberdayakan peneliti dan industri dalam negeri, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index