Kereta Api Hidrogen dan Peluang Kerja Sama Teknologi Indonesia Polandia

Selasa, 08 Juli 2025 | 10:03:00 WIB
Kereta Api Hidrogen dan Peluang Kerja Sama Teknologi Indonesia Polandia

JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi kebutuhan besar akan transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam konteks ini, PESA, perusahaan perkeretaapian terbesar di Polandia, menawarkan contoh inovasi yang bisa menjadi pembelajaran penting. PESA saat ini tengah menyelesaikan prototipe kereta api bertenaga hidrogen yang diperkirakan akan menjadi yang kedua di dunia setelah China pada tahun 2026.

Kereta api bertenaga hidrogen ini menggunakan teknologi ramah lingkungan yang menghasilkan emisi rendah dan memanfaatkan bahan yang dapat terurai secara hayati serta didaur ulang. Proses produksi PESA juga mengedepankan jejak karbon yang minimal, selaras dengan prinsip green deal yang mereka terapkan. Meski masih dalam tahap penyempurnaan dan pengujian, terutama terkait HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), PESA berupaya memastikan kenyamanan penumpang di berbagai kondisi iklim melalui pengujian yang cermat.

Sebelum kereta api ini benar-benar digunakan sebagai transportasi umum, PESA harus mendapatkan izin kelayakan dan standar keamanan yang sangat ketat. Standar ini menjadi kunci utama dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan publik saat moda transportasi ini dioperasikan.

Peluang dan Tantangan Transportasi di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan populasi yang padat, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan transportasi umum yang efektif dan ramah lingkungan. Kepadatan penduduk dan volume kendaraan yang meningkat menyebabkan kemacetan parah di berbagai kota besar.

Untuk itu, pengembangan sistem transportasi massal seperti kereta api menjadi solusi strategis. Transportasi massal tidak hanya membantu mengurangi kemacetan tetapi juga menekan polusi udara dan jejak karbon. Indonesia bisa belajar dari kemajuan teknologi yang dilakukan PESA dan perusahaan lain di Polandia untuk mengadopsi sistem transportasi yang lebih modern dan hijau.

Kerja Sama Indonesia-Polandia dalam Bidang Perkeretaapian

Dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi, The Polish Investment and Trade Agency (PAIH) mengundang wartawan Indonesia untuk mengunjungi kantor PESA. Kunjungan ini sekaligus membuka peluang diskusi dan kerja sama lebih lanjut antara perusahaan Polandia dengan industri perkeretaapian Indonesia.

Jan Boczyk, Sales Director PESA, menyampaikan bahwa pembicaraan kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA telah dilakukan melalui konferensi video, meskipun belum ada tindak lanjut yang signifikan. PESA tetap membuka pintu kerja sama dan menawarkan peluang transfer teknologi agar Indonesia dapat menghasilkan produk kereta api berkualitas tinggi secara mandiri.

Menurut Jan, pasar Indonesia sangat potensial karena kebutuhan transportasi umum yang terus meningkat. PESA juga tengah menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Polandia untuk memperkuat hubungan kerja sama baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Inovasi Teknologi PESA untuk Transportasi Ramah Lingkungan

PESA tidak hanya fokus pada pengembangan kereta api hidrogen, tetapi juga mengembangkan enam teknologi kunci untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksinya. Teknologi tersebut meliputi desain rangka luar, pengelasan otomatis, finishing aluminium, desain modular, penggunaan komponen dari produsen dunia, serta persetujuan tipe internasional.

Perusahaan juga berkomitmen mengurangi jejak karbon dalam seluruh operasionalnya, termasuk investasi fasilitas produksi yang ramah lingkungan. Semua strategi ini sejalan dengan upaya global mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil memastikan performa transportasi yang optimal.

Peran Medcom dalam Mendukung Industri Perkeretaapian Indonesia

Selain PESA, perusahaan teknologi asal Polandia lainnya yaitu Medcom juga menawarkan kerja sama dengan PT INKA. Medcom fokus pada produksi perangkat elektronika daya untuk moda transportasi seperti kereta api listrik, trem, troli listrik, dan bus listrik.

Piotr Wronski, Vice President Medcom, menyatakan perusahaan siap memenuhi 100 persen kebutuhan PT INKA untuk konverter kendaraan listrik dan sistem propulsi tambahan. Medcom juga menyediakan layanan transfer teknologi agar PT INKA dapat melakukan perawatan dan perbaikan secara mandiri tanpa bergantung pada produsen.

Sejak 1988, Medcom telah memproduksi inverter traksi dan komponen kelistrikan lainnya untuk berbagai moda transportasi, serta telah bekerjasama dengan PT INKA sejak 2022 menyediakan peralatan untuk Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE).

Prospek Masa Depan Transportasi Massal di Indonesia

Transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Dengan kerja sama teknologi dari perusahaan seperti PESA dan Medcom, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas transportasi publiknya.

Kereta api bertenaga hidrogen menjadi salah satu inovasi yang patut dipertimbangkan untuk masa depan, terutama karena kemampuan teknologinya dalam mengurangi emisi karbon. Transfer teknologi dan kolaborasi strategis juga dapat memperkuat industri perkeretaapian nasional, menjadikan Indonesia lebih mandiri dan berdaya saing di tingkat global.

Pengembangan transportasi massal yang berkelanjutan tidak hanya akan mengatasi masalah kemacetan dan polusi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Terkini