Komdigi Prediksi Lonjakan Trafik Telekomunikasi 30 Persen Saat Libur Nataru 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:35:41 WIB
Komdigi Prediksi Lonjakan Trafik Telekomunikasi 30 Persen Saat Libur Nataru 2025

JAKARTA - Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi periode dengan aktivitas komunikasi digital tertinggi sepanjang tahun. 

Mobilitas masyarakat yang meningkat, intensitas penggunaan layanan data, serta tingginya kebutuhan akses informasi menjadikan kesiapan jaringan telekomunikasi sebagai aspek krusial. 

Menyadari hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama operator telekomunikasi telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga kualitas layanan selama libur akhir tahun.

Komdigi memprediksi akan terjadi lonjakan trafik layanan data operator telekomunikasi pada momen Natal dan Tahun Baru 2025. Proyeksi ini disampaikan langsung oleh Menteri Komdigi Meutya Hafid saat Pelaksanaan Apel Bersama Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

“Kami memprediksi ada kenaikan 30% traffic untuk libur Nataru ini,” kata Meutya.

Antisipasi Lonjakan Trafik Sejak Dini

Seiring dengan proyeksi kenaikan trafik tersebut, Meutya menyampaikan bahwa Komdigi bersama seluruh operator telekomunikasi telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Upaya ini dilakukan untuk memastikan layanan komunikasi tetap stabil dan berkualitas, meskipun terjadi lonjakan penggunaan secara signifikan.

Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pengoperasian posko monitoring bersama. Posko ini melibatkan Komdigi dan operator seluler guna melakukan pemantauan secara real-time terhadap kondisi jaringan selama masa libur Nataru.

“Totalnya ada 255 posko bersama yang akan bekerja mulai dari hari ini sampai tanggal 4 Januari untuk memastikan layanan berjalan dengan baik,” katanya.

Ketahanan Energi Jadi Perhatian Utama

Meutya menekankan bahwa kesiapan operator seluler tidak hanya terbatas pada pengoperasian posko pemantauan. Aspek ketahanan energi juga menjadi perhatian penting, mengingat potensi gangguan akibat cuaca ekstrem di akhir tahun.

Menurutnya, operator perlu memastikan ketersediaan pasokan listrik cadangan seperti genset dan baterai untuk menjaga operasional jaringan tetap berjalan. Hal ini menjadi langkah mitigasi terhadap potensi gangguan listrik yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi.

Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengingatkan adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi curah hujan tinggi selama periode Nataru.

“Karena BMKG telah memberikan peringatan maka kita semua harus waspada,” katanya.

Oleh sebab itu, Meutya meminta operator seluler memprioritaskan kesiapan power backup berupa genset dan baterai cadangan dengan kapasitas penuh, terutama di wilayah-wilayah kritis yang rawan terdampak cuaca ekstrem.

Optimalisasi Jaringan di Titik Strategis

Sementara itu, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa operator seluler telah melakukan optimalisasi jaringan di sejumlah point of interest (POI). Lokasi-lokasi tersebut menjadi pusat aktivitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.

Optimalisasi jaringan dilakukan di kawasan transportasi, jalur mudik, pusat perbelanjaan, hingga destinasi wisata. Selain itu, operator juga menyiapkan mobile Base Transceiver Station (BTS) di sepanjang jalur tol dan titik-titik strategis lainnya.

Tidak hanya dari sisi infrastruktur, operator seluler juga menyediakan paket promo Nataru bagi pelanggan, tanpa mengurangi kualitas layanan yang diberikan selama periode liburan.

Satgas Posko Bersama dan Pemantauan Spektrum

Selain kesiapan operator, Komdigi membentuk satuan tugas posko bersama di 255 titik untuk melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi dan spektrum frekuensi radio. Pemantauan ini dilakukan melalui 35 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio.

Kegiatan pemantauan tersebut berlangsung mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Menurut Wayan, langkah ini penting untuk memastikan spektrum frekuensi tetap aman dari gangguan selama periode libur Nataru.

“Guna memastikan kualitas layanan telekomunikasi tetap optimal setelah spektrum frekuensi tetap aman dari gangguan selama masa liburan Natal dan tahun baru 2026,” katanya.

Posko di Pusat Transportasi dan Wisata

Wayan menjelaskan bahwa posko bersama antara Komdigi dan operator seluler ditempatkan di 17 titik strategis. Fokus utama penempatan posko adalah pusat transportasi dan destinasi wisata dengan tingkat mobilitas tinggi.

Lokasi tersebut antara lain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak di Banten, Rest Area Kilometer 57, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, serta Pelabuhan Tanjung Pinang di Kabupaten Bintan. 

Selain itu, posko juga ditempatkan di kawasan wisata seperti Pantai Kuta Bali, Art Center Rantepao Toraja, dan Manado Town Square.

“Kemudian juga kami menempatkan posko di kantor pusat monitoring di Kementerian Komdigi yang juga berfungsi sebagai pusat koordinasi utama,” katanya.

Posko pemantauan juga disiagakan di seluruh bandara serta di 35 lokasi UPT Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio di seluruh Indonesia.

“Posko milik Operator Seluler juga berfungsi sebagai sales dan customer service untuk layanannya masing-masing,” katanya.

Dukungan Keselamatan dan Layanan Darurat

Lebih lanjut, Wayan menegaskan bahwa keberadaan satuan tugas posko bersama tidak hanya bertujuan menjaga kualitas layanan telekomunikasi. Posko ini juga berperan dalam memastikan keselamatan masyarakat, khususnya pada sistem komunikasi transportasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio.

Komdigi turut memberikan dukungan early warning system melalui pengiriman SMS blast informasi bencana di wilayah terdampak. Informasi tersebut mencakup peringatan cuaca hingga keselamatan lalu lintas.

Komdigi juga bekerja sama dengan Korlantas Mabes Polri dalam menyampaikan informasi darurat lalu lintas di jalan tol dan jalur rawan lainnya. Sebanyak 78 titik lokasi potensi rawan kecelakaan dipantau melalui sistem SMS blast.

Selain itu, Komdigi mendukung operasional call center 112 selama libur Nataru. Layanan ini telah tersedia di DKI Jakarta dan 179 kabupaten/kota di Indonesia.

“Sehingga masyarakat lebih mudah mengakses bantuan darurat dimanapun terutama pada momen Natal dan Tahun Baru 2026,” katanya.

Dengan berbagai langkah antisipatif tersebut, Komdigi berharap layanan telekomunikasi nasional tetap andal, aman, dan stabil selama periode libur Natal dan Tahun Baru, meskipun terjadi lonjakan trafik hingga 30 persen.

Terkini