Presiden Prabowo Subianto Undang Vladimir Putin Berkunjung ke Indonesia Segera

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:21:29 WIB
Presiden Prabowo Subianto Undang Vladimir Putin Berkunjung ke Indonesia Segera

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengunjungi Indonesia. 

Undangan ini disampaikan saat Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Istana Kremlin, Moskow. Kepala negara menegaskan bahwa Rusia dapat menyesuaikan waktu kedatangan, baik pada 2026 maupun 2027, tanpa kendala.

"Saya juga ingin mengundang yang mulia [Putin] untuk ke Indonesia pada kesempatan yang beliau miliki, apakah pada 2026 atau 2027 tidak ada masalah, kami berharap beliau akan berkunjung ke Indonesia juga," ujar Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan harapannya agar Putin hadir di Indonesia. Bahkan, ia berkelakar agar Presiden Rusia tersebut tidak hanya mengunjungi India saja, melainkan memasukkan Indonesia sebagai salah satu tujuan penting dalam agenda kunjungan kenegaraannya.

Tujuan Kunjungan dan Hubungan Bilateral

Prabowo menegaskan bahwa kunjungannya ke Rusia kali ini bertujuan untuk berkonsultasi dan memperkuat kerja sama bilateral, sambil menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia berada pada kondisi yang sangat baik saat ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai delegasi pemerintah maupun tokoh Rusia telah berkunjung ke Jakarta. Menurut Prabowo, pertemuan-pertemuan tersebut berlangsung produktif dan menghasilkan perkembangan positif di berbagai bidang kerja sama kedua negara.

Putin menanggapi undangan yang diberikan dengan menyatakan kesediaannya untuk datang, meski belum memastikan jadwal kunjungan. "Terima kasih, saya akan datang," ucap Putin singkat, menandai kesediaannya merespons undangan secara positif.

Kemajuan Hubungan Ekonomi dan Perdagangan

Presiden Rusia menyoroti perkembangan signifikan dalam hubungan ekonomi Indonesia-Rusia menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. 

Ia mencatat bahwa selama sembilan bulan pertama tahun 2025, nilai perdagangan bilateral mengalami kenaikan sebesar 17%, yang menunjukkan tren positif bagi kedua negara.

Selain itu, Putin menekankan peluang besar di sektor energi, termasuk energi nuklir. Ia menegaskan kesiapan Rusia untuk terlibat apabila Indonesia memutuskan untuk menggandeng Moskow dalam pengembangan sektor energi strategis tersebut. 

Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara memiliki kesamaan visi dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi nuklir, yang akan mendukung kemandirian energi Indonesia.

Kerja Sama Militer dan Pendidikan

Putin juga menyoroti hubungan bilateral di bidang militer, yang dianggap sebagai mitra tradisional Rusia. Dialog antara kementerian militer kedua negara berlangsung sangat aktif, termasuk kolaborasi di bidang pendidikan militer. 

Lembaga pendidikan tinggi militer Rusia secara rutin menerima ahli militer Indonesia, sehingga tercipta transfer pengetahuan dan peningkatan profesionalisme kedua belah pihak.

"Dalam sektor militer teknis kami juga ada dialog yang sangat kuat. Indonesia merupakan mitra tradisional kami dalam bidang ini. Hubungan antara kementerian-kementerian militer juga sangat aktif, levelnya sangat bagus dalam arti profesional. Lembaga pendidikan tinggi militer juga menerima banyak ahli militer Indonesia. Kami siap untuk menaikkan angka ini," lanjut Putin.

Langkah ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral tidak hanya bersifat ekonomi atau politik, tetapi juga memperkuat kapasitas pertahanan Indonesia melalui kolaborasi teknis dan pendidikan, sehingga meningkatkan kesiapan pertahanan nasional.

Kunjungan Prabowo ke Rusia dan Signifikansinya

Kunjungan ini menjadi kali ketiga Prabowo ke Rusia sejak ia memenangkan pemilihan presiden tahun lalu. Hal ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam memperdalam hubungan dengan salah satu kekuatan besar dunia.

Pertemuan terakhir kedua pemimpin berlangsung di China pada September 2025, ketika keduanya menegaskan kembali niat untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, investasi, energi, pertahanan, dan keamanan pangan. Dengan kunjungan kali ini, Prabowo ingin menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis Rusia di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk membuka peluang baru bagi investor Rusia, memperluas perdagangan bilateral, dan memperkuat kolaborasi di sektor strategis seperti energi nuklir, pertahanan, dan pendidikan.

Peran Indonesia sebagai Mitra Strategis

Prabowo menekankan bahwa Indonesia siap menjadi mitra strategis yang stabil dan dapat diandalkan bagi Rusia. Kedua negara memiliki sejarah panjang dalam hubungan diplomatik dan kerja sama bilateral. Indonesia berperan sebagai penghubung kawasan Asia Tenggara bagi investasi Rusia, sementara Rusia menawarkan teknologi, investasi, dan pengalaman di sektor energi dan pertahanan.

Dengan kesediaan Putin untuk merespons undangan, ini menjadi langkah konkret yang menunjukkan keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungan strategis. Kerja sama ini diproyeksikan tidak hanya menguntungkan bagi kedua pemerintah, tetapi juga masyarakat kedua negara melalui proyek-proyek ekonomi dan teknologi.

Fokus pada Sektor Energi dan Nuklir

Salah satu topik utama dalam pertemuan adalah pengembangan energi. Rusia menawarkan keahlian dan teknologi nuklirnya, sementara Indonesia membutuhkan pengembangan sektor energi berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Putin menekankan, jika Indonesia memutuskan bekerja sama dengan Rusia di bidang energi nuklir, negara ini siap untuk berinvestasi dan memberikan dukungan teknis. Ini mencakup transfer teknologi, pelatihan tenaga ahli, serta dukungan dalam regulasi dan keamanan energi.

Kerja sama di bidang energi ini dianggap strategis, karena akan meningkatkan kemandirian energi nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung regional dan global.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia dan undangan resmi kepada Vladimir Putin menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang. Hubungan ini mencakup perdagangan, investasi, energi, pertahanan, dan pendidikan militer.

Kesediaan Putin merespons undangan menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Rusia berada pada fase positif, dengan prospek kerja sama yang semakin luas ke depan. Kunjungan ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia ingin menjadi mitra strategis yang dapat diandalkan, sekaligus membuka peluang ekonomi dan teknologi yang lebih besar bagi kedua negara.

Dengan segala persiapan ini, hubungan diplomatik Indonesia-Rusia diyakini akan semakin kuat, saling menguntungkan, dan memberi dampak positif pada perkembangan ekonomi dan pertahanan kedua negara.

Terkini