JAKARTA - Dua pekan pasca-bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengunjungi sekolah-sekolah terdampak.
Kunjungan ini bertujuan memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan bagi kepala sekolah, guru, serta siswa yang terdampak banjir.
Mu’ti berdialog langsung dengan kepala sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Selain memberi semangat, ia juga meninjau kondisi fasilitas sekolah dan menyalurkan bantuan yang dapat membantu pemulihan proses belajar mengajar pasca-bencana.
Kunjungan ini menjadi bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit.
Bantuan Mutu Pendidikan untuk Semua Jenjang
Guna meringankan beban sekolah dan masyarakat terdampak, Mendikdasmen menyalurkan bantuan mutu pendidikan sesuai jenjang sekolah. Dalam siaran pers Mu’ti menyatakan:
“Hari ini Kemendikdasmen hadir di Kabupaten Aceh Tamiang memberikan bantuan moril dan mutu pendidikan untuk semua jenjang sekolah. Untuk TK kami berikan 10 juta, SD Rp 15 juta, SMP Rp 20 juta, dan SMA/SMK Rp 25 juta.”
Bantuan ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk membenahi fasilitas sekolah, membeli peralatan pendidikan yang rusak, serta mendukung proses belajar mengajar agar berjalan kembali dengan optimal.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan guru dan kepala sekolah dapat lebih fokus memulihkan sekolah dan menata ulang fasilitas yang terdampak banjir. Bantuan mutu pendidikan menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam memastikan hak belajar siswa tetap terpenuhi.
Keringanan Ujian Semester
Selain bantuan finansial, Mendikdasmen memberikan solusi keringanan penilaian ujian akhir semester (UAS) bagi siswa di wilayah terdampak bencana. Mengingat kondisi belum memungkinkan pelaksanaan ujian secara normal, guru didorong untuk menilai siswa berdasarkan nilai-nilai harian.
“Mengingat situasi dan kondisi di Kabupaten Aceh Tamiang yang belum memungkinkan melakukan ujian, kami mendorong kepada para guru untuk memberikan penilaian berdasarkan nilai-nilai harian dari para murid. Yang terpenting anak-anak tetap semangat dan memiliki motivasi tinggi untuk belajar,” papar Mu’ti.
Kebijakan ini penting agar proses belajar tetap berlanjut dan siswa tidak kehilangan motivasi meski sekolah mereka terdampak bencana. Pendekatan ini juga diharapkan mencegah stres akademik bagi siswa di tengah pemulihan pasca-banjir.
Rasa Syukur Kepala Sekolah
Kepala SMP Negeri 1 Kualasimpang, Abdul Jalil, mengungkapkan rasa terharunya atas bantuan Kemendikdasmen. Ia bercerita bahwa fasilitas ruang kelas dan laboratorium sekolahnya hanyut terbawa arus banjir.
“Akhirnya Kemendikdasmen hadir membersamai kami di Aceh Tamiang. Terima kasih untuk semua bantuan yang diberikan, sungguh sangat berguna untuk kami kembali menata ulang sekolah,” ucap Jalil.
Kepala SD Negeri Babo, Ahmad, menuturkan bahwa sekolahnya hancur total dan sangat membutuhkan tenda darurat untuk melanjutkan proses belajar mengajar.
“Kami sangat berterima kasih Pak Menteri mau hadir di Aceh Tamiang walau berada di wilayah pelosok negeri. Tentunya, bantuan ini sangat berharga bagi kami untuk ke depannya menata kembali proses pembelajaran serta membeli peralatan penunjang sekolah,” terang Ahmad.
Kepala SMK Negeri 3 Kuala Simpang, Wardiana, juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat:
“Kami sangat senang pemerintah pusat menaruh perhatian lebih melalui bantuan mutu pendidikan ini. Semoga bantuan ini menjadi penyemangat dan membangun motivasi di sekolah kami untuk segera bangkit,” tutup Wardiana.
Kehadiran Mendikdasmen di lapangan sekaligus menjadi dorongan moral bagi guru dan siswa agar tetap semangat menghadapi pemulihan pasca-banjir.
Dukungan Infrastruktur dan Logistik
Selain bantuan pendidikan, pemerintah setempat menurunkan alat berat untuk membersihkan jalan antardesa yang sempat tertutup batang kayu gelondongan akibat banjir.
Petugas mengoperasikan eskavator untuk membuka jalan antara Desa Tanjung Karang dan Desa Menang Gini sehingga mobilitas masyarakat dan distribusi bantuan dapat dilakukan.
Pembukaan akses jalan ini sangat penting agar bantuan pendidikan, termasuk peralatan sekolah dan tenda darurat, bisa sampai ke lokasi terdampak dengan cepat.
Pemulihan Sekolah dan Motivasi Belajar
Kunjungan Mendikdasmen sekaligus meninjau kesiapan sekolah dalam melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Bantuan yang diberikan mencakup dukungan finansial, sarana pendidikan, dan fasilitas yang rusak akibat banjir.
Kehadiran pemerintah di lapangan diharapkan tidak hanya membantu pemulihan fisik sekolah, tetapi juga membangkitkan semangat belajar dan motivasi siswa di tengah kondisi pascabanjir.
Dengan pendekatan langsung dan dialog bersama kepala sekolah, guru, dan masyarakat, Mendikdasmen menekankan pentingnya dukungan moril dan mutu pendidikan sebagai bagian dari pemulihan pasca-bencana.
Harapan dan Langkah Ke Depan
Bantuan ini diharapkan menjadi pemicu percepatan pemulihan pendidikan di Aceh Tamiang. Kombinasi bantuan finansial, sarana pendidikan, dan kebijakan keringanan ujian diharapkan membantu guru dan siswa kembali fokus pada proses belajar mengajar.
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan memperkuat ketahanan sekolah terhadap kemungkinan bencana di masa depan.
Mendikdasmen menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas meski dalam kondisi darurat. Bantuan ini menjadi dorongan bagi guru dan siswa agar tetap semangat belajar dan mengajar, serta memastikan hak pendidikan bagi anak-anak tetap terpenuhi.
Kunjungan Mendikdasmen Abdul Mu’ti ke Aceh Tamiang menunjukkan komitmen pemerintah mendukung pendidikan di tengah bencana. Bantuan yang disalurkan mencakup dana pendidikan, fasilitas sekolah, dan keringanan ujian bagi siswa.
Kehadiran pemerintah pusat di lapangan diharapkan meringankan beban sekolah terdampak banjir, sekaligus membangkitkan motivasi guru dan siswa.
Dukungan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas, meski terjadi bencana, serta menjadi penyemangat bagi sekolah-sekolah untuk segera bangkit dan melanjutkan proses belajar mengajar.