JAKARTA - Bagi pecinta kuliner, Yogyakarta selalu menawarkan berbagai pilihan makanan lezat, mulai dari siang hingga malam.
Salah satu hidangan yang banyak dicari ketika malam tiba adalah bubur ayam, kuliner hangat dan mengenyangkan yang mudah dijangkau. Beragam kedai di Jogja menghadirkan bubur ayam dengan variasi klasik maupun kreatif, lengkap dengan topping menarik.
Fenomena bubur ayam malam hari ini tidak hanya digemari warga lokal, tetapi juga wisatawan yang ingin menikmati hidangan cepat dan praktis selepas aktivitas malam.
Bubur ayam malam di Jogja bukan sekadar kuliner, tetapi juga solusi fleksibel bagi mereka yang memiliki jadwal tidak menentu, seperti pekerja malam, mahasiswa, maupun keluarga yang pulang dari aktivitas harian.
Dengan kuah kental, suwiran ayam, dan topping tambahan sesuai selera, bubur ini menjadi pilihan tepat untuk santap larut malam. Harga yang terjangkau dan porsi yang memadai menambah daya tariknya.
1. Fenomena Bubur Ayam Malam di Jogja
Bubur ayam malam hari di Jogja telah menjadi bagian dari budaya kuliner kota ini. Banyak kedai menghadirkan menu yang dapat dinikmati mulai sore hingga larut malam, memberi fleksibilitas waktu bagi pengunjung.
Tidak hanya sekadar mengenyangkan, bubur ayam malam juga menawarkan pengalaman rasa yang konsisten dengan berbagai karakter kuah, suwiran ayam, dan topping. Wisatawan yang baru tiba dari perjalanan malam maupun warga lokal yang pulang kerja bisa menikmati hidangan hangat tanpa harus menunggu pagi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Jogja bukan hanya kota wisata budaya dan pendidikan, tetapi juga pusat kuliner malam yang aktif. Bubur ayam malam menjadi alternatif praktis bagi siapa pun yang ingin menikmati hidangan tradisional dengan suasana santai, baik di lesehan maupun kedai sederhana.
2. Bubur Ayam Hj. Teti (1985)
Terletak di belakang Jogja City Mall, tepatnya Jalan Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman, Bubur Ayam Hj. Teti menjadi salah satu favorit pecinta bubur. Satu porsi bubur ayam ditawarkan mulai harga Rp 10.000-an dengan topping lengkap, dan tingkat kuah kuning dapat disesuaikan selera.
Selain bubur ayam, tersedia sate usus, sate kulit, sate ampela, dan sate telur puyuh. Suasana kedai sederhana namun hangat membuat pengunjung betah, baik untuk sarapan maupun santap malam.
3. Bubur Ayam H. Mabrur
Berlokasi di Jalan Kaliurang KM 5, depan Fore Jakal, Bubur Ayam H. Mabrur buka pagi pukul 06.00–11.00 WIB dan sore hingga malam pukul 17.00–23.00 WIB. Dengan harga mulai Rp 15.000-an, pengunjung dapat menikmati bubur ayam padat dengan topping beragam.
Kedai ini mempertahankan cita rasa tradisional yang konsisten, serta kuah hangat dan kental, ideal untuk santap malam setelah beraktivitas atau sekadar ngemil larut malam.
4. Lesehan Bubur Ayam & Gudeg Ceker Bagong
Konsep unik ditawarkan Lesehan Bubur Ayam & Gudeg Ceker Bagong, di Jl. Ngapak-Kentheng No.11, Kembang, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Bubur ayam di sini dikombinasikan dengan gudeg, menciptakan sensasi rasa berbeda dari bubur ayam biasa.
Menu dapat dinikmati mulai pukul 17.00–03.00 WIB, menjadikannya pilihan ideal untuk santap malam atau sahur. Setiap porsi disiapkan sesuai permintaan, sehingga memberikan pengalaman personal bagi pengunjung.
5. Bubur Hayam
Bubur Hayam memiliki beberapa cabang di Jogja dan menawarkan berbagai variasi bubur, termasuk bubur ketan hitam dan bubur ayam dengan topping kuning telur.
Harga mulai Rp 10.000-an dan jam buka fleksibel, pukul 06.00–22.00 WIB, menjadikannya favorit bagi mereka yang ingin menikmati bubur hangat kapan saja. Kuahnya kental dan topping lengkap memanjakan lidah pengunjung.
6. Bubur Ayamnya Opa
Dimiliki oleh artis ibu kota Hudson, Bubur Ayamnya Opa menghadirkan sensasi Chinese-style dengan penggunaan telur asin sebagai pengganti telur mentah. Terletak di Jalan Karel Sasuit Tubun No.52, Ngampilan, Kota Yogyakarta, kedai ini buka setiap hari pukul 06.00–20.00 WIB.
Konsep ini memungkinkan pengunjung menuang kuah dan tambahan bumbu sesuai selera, menciptakan pengalaman santap interaktif dan personal.
7. Soto dan Bubur Pak Heri
Meski tidak seterkenal bubur malam lain, Soto dan Bubur Pak Heri menawarkan bubur dengan kuah soto kental, suwiran ayam, kacang kedelai, dan bawang goreng. Pengunjung juga bisa menambahkan perkedel, sate ati ayam, atau kerupuk.
Kedai ini berlokasi di Jalan Singoranu No.3, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, buka setiap hari pukul 08.00–04.00 WIB, cocok untuk sarapan maupun santap malam.
Pilihan Bubur Malam Sesuai Selera
Setiap kedai bubur malam di Jogja memiliki karakteristik unik. Kuah yang kental, suwiran ayam melimpah, dan topping beragam memberi pengalaman berbeda pada setiap kunjungan.
Wisatawan atau warga lokal bisa memilih sesuai preferensi, mulai dari rasa tradisional hingga versi kreatif dengan perpaduan topping unik. Fleksibilitas jam buka dan harga terjangkau menjadi nilai tambah bagi mereka yang ingin menikmati santapan hangat tanpa menunggu pagi.
Bubur ayam malam di Jogja bukan sekadar kuliner pengganjal lapar, tetapi juga pengalaman budaya kuliner yang bisa dinikmati kapan saja. Dari bubur klasik Hj. Teti, tradisional H.
Mabrur, inovatif Bagong, hingga sensasi Chinese-style Bubur Ayamnya Opa, semua menawarkan variasi rasa dan konsep penyajian yang berbeda. Soto dan Bubur Pak Heri menambah ragam pilihan dengan kombinasi kuah soto unik.
Fenomena bubur ayam malam di Jogja menunjukkan bahwa kota ini memiliki kuliner malam yang hidup dan beragam. Keberadaan kedai-kedai bubur malam memungkinkan siapa pun menikmati hidangan hangat, baik sebagai sarapan dini hari, santap malam, atau sahur.
Harga terjangkau, porsi memadai, dan variasi rasa membuat bubur ayam malam menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan.
Bagi pencinta kuliner malam, tujuh kedai di atas bisa menjadi panduan untuk menikmati bubur ayam hangat dengan pengalaman berbeda-beda, sesuai selera masing-masing.
Jogja membuktikan diri sebagai kota yang tidak pernah tidur dari segi kuliner, dan bubur ayam malam adalah salah satu bintang yang terus bersinar.